37

68 1 0
                                    

Hal yang paling menyebalkan ialah di datangi oleh rindu pada seseorang yang tak pernah bisa kita miliki. Meskipun kita tahu bahwa orang yang kita cintai akan menjadi milik orang lain. Hati kita selalu saja jatuh cinta.

Aku tidak bermaksud untuk merindukanmu, tapi rasa ingin bertemu dan memeluk terus bergejolak di dadaku. Pikiranku terus tertuju padamu, seolah tidak ada hal lain yang perlu aku pikirkan. Aku harusnya tahu diri, bahwa aku bukan hati yang dipilih untuk bersamamu. Aku hanya hati yang dipilih untuk mencintaimu sementara. Perasaan kita juga tercipta hanya untuk saling menyakiti. Jadi berharaplah pada hal yang dimana kau dan aku tiada.

Semesta terus menyiksaku, kau tiba-tiba datang dan memelukku lagi. Bukankah sudah kukatakan bahwa pelukan kita telah berakhir. Tapi kau hanya menjawabku dengan kata rindu. Aku tahu, bahkan semua orang juga tahu bahwa satu kata itu adalah gejolak paling besar dalam dada. Tapi tak bisakah kau menahannya. Jika kita tetap bertemu saat rindu, kita hanya akan mendapatkan luka besar di akhir cerita. Sebab setiap pertemuan, perasaan yang gugur dapat kembali lagi.

Rindu di hati itu seperti air, dia akan menumbuhkan perasaan-perasaan yang telah gugur. Dan siapkah kita untuk mendapatkan luka besar itu? Siapkah kita berguguran seperti daun. Itulah yang perlu kita pikirkan.

23 Januari 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang