98

32 0 0
                                    

Surat ini adalah surat paling menyakitkan yang kau kirimkan. Sengajakah engkau membunuhku hari ini?!

Hari ini aku dan dia akan cerai. Aku terpukul. Terpukul sekali. Dia mengakui kepada orang tuanya bahwa telah menghamili gadis lain. Dan orang tuaku juga meminta perceraian kami di percepatan karena melihat langsung bagaimana perlakuannya padaku. Seperti menamparku dan meneriakiku dengan suara amat keras. Ayah ibuku tidak berkata banyak, mereka hanya memelukku erat dan terus meminta maaf padaku. Telah memjodohkan aku dengan orang yang tak pernah bisa kudapatkan hatinya. Kepada seseorang yang hatinya telah dimiliki oleh orang lain.

Salah satu surat yang akan kukirimkan kepadamu di ambil oleh orang tuaku. Mereka memelukku erat dan berharap, waktu bisa diputar ulang. Agar kau dan aku bisa bersama. Namun entah mengapa, hatiku terasa terkikis saat ucapan itu terdengar di telingaku. Rasanya seperti "mengapa kalian mengatakannya sekarang!!!" sakit. Sakit sekali. Dan semuanya mungkin akan sia-sia.

Kau tak perlu memikirkanku, aku tahu. Aku tak pernah pantas lagi untukmu. Aku bukanlah hal yang diharapkan lagi, apalagi yang kau idamkan seperti dulu. Aku memang jauh dari semua indahmu. Apalagi kau sekarang telah menjadi seseorang yang terkenal, aku seperti bukanlah hal yang perlu kau temui lagi. Dan memang kau berhak, mencintai seseorang yang lebih bersinar di luar sana.

Note : jangan pikir aku menangis menulis surat ini. Air di kertas ini adalah rintik hujan. Sungguh aku tidak menangis.

8 Juni 2019

Lagi-lagi surat ini menyulitkan aku. Mengapa kau harus menghentikan pernikahanmu, bukankah selama ini orangtuamu telah memilih dia. Lalu mengapa mereka menyuruhmu pisah. Semakin lama kau semakin terlihat seperti boneka. Digerakkan semau mereka.

12 juni 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang