109

113 2 0
                                    

Untuk kau yang tak pernah kumiliki, mengapa kita tak pernah bisa saling memiliki

Aku hilang. Aku tidak bisa hidup lagi setelah melihat kau pagi tadi untuk terakhir kalinya. Kau yang ditabrak dengan amat dahsyat oleh kereta api membuatku hancur lebur. Satu surat yang benar-benar terakhir darimu telah terbang menuju ke tanganku. Dan kini semuanya tak pernah berarti, kau telah memilih untuk pergi selamanya telah berhasil membunuh tubuhku tanpa ampun. Luka paling perih adalah luka hari ini. Juga empedu hari ini telah aku menumpahkan menta-menta di hadapan mataku. Mengapa aku selalu terlambat, bahkan ketika hari ini aku harus kehilanganmu sepenuhnya.

Untuk kau yang tak pernah kumiliki,

Kau memutuskan untuk menikah. Aku harap kau bahagia, siapapun orang yang kau pilih. Andai saja kau tahu, aku adalah orang yang paling mencintaimu, namun lupakan saja. Kita terlalu indah untuk bersama. Semesta pula tak pernah ingin kita bersama. Aku tidak menangis, jika kau melihat surat ini basah. Di luar sana, aku melihat kereta api yang teramat panjang. Terbunuh olehnya mungkin lebih baik, dari pada terbunuh oleh perasaan ini. Perasaan dimana aku tak pernah bisa memilikimu. Perasaan yang tak pernah bisa kuhilangkan. Bahkan, ketika aku sadar bahwa kau untuk orang lain, sepintas hatiku tetap ingin padamu. Padamu yang selalu kutunggu di sana. Di tempat kita bisa bersama.

29 Juni 2019

29 Juni 2019

Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang