Apa yang kau inginkan, seberapa dalam lagi kau ingin aku terluka dan terjatuh dalam rindumu?
Kau yang tiba-tiba datang selalu membawa perih. Aku tidak mengerti dengan kehadiranmu yang membawa rindu sekaligus perih di hati. Jika kau seseorang yang memang hatiku inginkan, mengapa tuhan tega memberimu pada hati yang lain.
Kini kita saling berdiam diri. Sibuk mencari topil yang tepat, padahal hati kita tak pernah memiliki waktu yanh tepat. Kita yang masih bergelut bersama luka, memilih mendiamkan semuanya. Termasuk rindu yang berdiri menunggu di obati oleh peluk.
Kita terlalu lama saling berhadapan tanpa bercakapan. Salah satu pergi dari kita mungkin lebih baik. ketika aku memilih pergi, kau lagi-lagi menimbulkan luka. Kau malah menarik tanganku, dan memelukku dari belakang. Kau terlalu jahat.
12 juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terluka
PoetryKita memang tak pernah ditakdirkan untuk saling mencintai. Tak pernah diperuntukkan untuk saling bersama. Tak pernah. Setelah semua yang terjadi aku benar-benar menyadari bahwa kau tak akan pernah aku miliki. Semua keping hati telah menjadi serpihan...