Dari pagar pembatas di lantai dua, Alden melihat Arzha yang dibawa oleh empat polisi yang tengah mengelilinginya. Mereka sudah di pintu utama, hendak keluar dari mansion. Melihat itu, Alden memejamkan mata. Dia tidak tahu siapa yang melaporkan Arzha disaat kematian Alexander pun belum bisa dibuktikan apa penyebabnya. Ini terasa janggal, menurutnya. Aneh.
Alden terkejut saat mendengar suara lari tergesa-gesa di belakangnya. Dia baru saja akan mengumpat, namun niat itu dia urungkan saat melihat Athaya yang berlari keluar dari kamar, memanggil nama suaminya berulang kali di sela isakan tangisnya. Masih diam di posisinya, Alden melihat Atha yang hampir terjatuh saat belari. Tangan Alden mengepal, buru-buru dia mengekori Atha di belakangnya.
"Arzha, jangan pergi..." panggil Athaya. Meski air matanya menghalangi pandangannya, Atha tetap saja berlari. Tak peduli jika ia hampir jatuh berkali-kali. Atha hanya perlu menahan kepergian Arzha sekarang. Harus.
Saat berlari menuruni tangga pun, Atha hampir terjatuh tersandung karpet. Alden yang mengikutinya dari belakang, merasa khawatir.
Sialannya Arzha dan polisi yang membawanya sudah keluar dari mansion. Alden berhenti berlari di tengah-tengah tangga, membuang nafasnya kasar. Sangat amat bisa dikatakan Atha terlambat. Sepupunya itu pasti sudah pergi.
"Arzha..." panggil Athaya. Semuanya terjadi begitu saja dengan cepat. Dia kembali mengejar Atha saat melihat gadis itu terjatuh begitu sudah mencapai pada lantai dasar, lalu seakan tak merasa sakit, dengan cepat gadis itu kembali berlari.
Langkah Alden berhenti saat melihat kehadiran Dyra dari arah dapur. Atha sudah berlari keluar dari mansion sekarang. Dari posisinya, dia bisa melihat Dyra yang terdiam sebentar, lalu tidak lama gadis itu berlari.
Tahu jika Dyra berlari untuk mengejar Athaya, Alden mengikuti apa yang Dyra lakukan. Alden mengejar dua gadis itu sampai keluar dari mansion.
"Arzha...!" Teriak Atha. Ia tak peduli jika kini kakinya sudah lecet karena ia belari sampai keluar dari mansion tanpa mengenakan alas kaki. "Arzha...!"
Atha berharap Arzha tidak pergi, Atha berharap suaminya tidak pergi.
Sedikit lagi, hanya sedikit lagi dia berada di dekat mobil polisi di mana di sana pasti ada suaminya. Baru saja merasakan secercah harapan, harapan itu tanpa pamit langsung pergi karena tidak lama, mobil polisi yang membawa Arzha pergi, bergerak meninggalkan mansion. Atha hanya terlambat sedikit.
Meski begitu, Athaya tidak mau berhenti. Dia tetap berlari mengejar mobil polisi yang membawa suaminya, tidak peduli jika kakinya mulai berdarah karena dia nekat berlari di saat kerikil di jalan melukai kakinya.
"Arzha! Tolong jangan pergi, Arzha...!" Teriak Atha seraya berlari. "Zha, aku mohon jangan pergi, aku mohon jangan pergi!" Teriaknya di sela tangisannya yang terdengar menyayat hati bagi Dyra. Masih mengejar Atha, Dyra tanpa sadar sudah menangis melihat keadaan Atha. Dia merasa tak sanggup.
"Arzha...!" teriak Atha dan bruk, gadis itu kembali terjatuh. Lututnya kini berdarah, tapi Atha kembali memaksakan dirinya untuk berlari. "Arzha...!"
Di dalam mobil polisi, Arzha memejamkan matanya. Mati-matian dia kini menahan tangis mendengar raungan isterinya di luar sana. Hatinya terluka.
Keadaan Atha tidak bisa dikatakan baik. Dyra memanggil nama gadis itu, "Athaya...!" Sungguh, hatinya merasa miris melihat keadaan gadis itu sekarang.
Tapi Atha tidak menggubris panggilan Dyra. Gadis itu tetap saja berlari. Ia berharap mobil itu berhenti. Dalam hatinya Atha terus merapalkan harapannya.
"Pak, berhenti sebentar," pinta Arzha di dalam mobil polisi. Cukup, ia tak sanggup mendengar raungan isterinya. Arzha tak sanggup dan tak tenang.
"Kenapa?" tanya polisi yang menyetir. "Sebelumnya, tadi kamu itu sudah diberi kesempatan untuk bicara atau menyampaikan sesuatu tapi kamu diam saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (After) Marriage [END]
RomanceCERITA SUDAH SELESAI #4 in Romance (30/01/20) #16 in Perjodohan (28/01/20) #26 in sma (11/01/19) #2 in luka, perasaan and tragedi (19/03/19) #9 in youngadult (02/08/19) #3in action (04/02/20) [RIFAI SERIES - I] (17+) Never let you go... Athaya mau t...