"Gue berharap lo gak bilang perihal ini semua ke media, Zha."
Arzha memijat pelipisnya pening. Jujur saja Arzha masih tidak menyangka dan sulit baginya untuk mempercayai ini semua. Al yang ternyata tidak sebaik dia kira, Arzha terus saja masih mempertanyakan kenapa dan kenapa.
Alden yang sempat mempunyai niat buruk padanya, Alvin yang menjebak dirinya dan sekarang Al—kakak sepupu yang dia sayang, yang bisa mengerti laki-laki itu luar dalam. Sulit bagi Arzha untuk menerima ini semua.
Laki-laki itu tidak membenci Alden, serta berusaha untuk memaafkan juga menghargai kejujuran yang diungkapkan sepupunya. Arzha tahu, sangat sulit pasti menerima kenyataan ini, terutama untuk Alden.
"Zha..."
Panggilan Atha, refleks membuat Arzha menoleh. Dia melihat isterinya itu kini perlahan sedang duduk, baru bangun dari tidur siangnya. Tentu, Athaya tidak boleh tahu mengenai masalah ini. Cukup hanya dia yang tahu, sampai ia nantinya dapat memaafkan apa yang Al lakukan dari dalam hatinya.
Atha menghampiri Arzha yang sedang duduk di sisi ranjang sebelahnya. Ia duduk di sebelah Arzha, seraya menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. "Zha, tadi gimana prosesi pemakamannya Bang Al?" tanya Atha serak efek baru bangun tidur. "Nggak ada kendala sama sekali, kan?"
Kini Arzha tersenyum tipis. Sebelah tangannya terulur, mengusapi sebelah tangan Athaya dengan lembut. "Nggak ada apa-apa, sayang. Semuanya lancar..."
"Syukurlah..." ucap Atha merasa lega.
Sempat hening diantara mereka, Arzha memilih membuka topik. "Kembar hari ini gak ada apa-apa kan, saat aku pergi tadi?"
Masih bersandar di bahu Arzha, Atha menggeleng. "Dari kamu berangkat, sampai kamu pulang, aku tidur. Akhir-akhir ini aku ngerasa lelah gak tau kenapa. Bawaannya pengin tidur terus, aku sendiri bingung."
Mendengarnya, Arzha terkekeh. "Berarti, belum makan siang, ya?" tanya Arzha yang dijawab dengan anggukan patah-patah dari isterinya.
"Dasar..." gumam Arzha seraya mengacak rambut Athaya yang terurai. Ia mencubit pipi tembam isterinya karena mendengar Atha terkekeh barusan.
Ketika Athaya menegakkan duduknya Arzha langsung berjongkok tepat di depan Atha. Senyuman kotak laki-laki itu terpatri di wajahnya, di saat keadaannya di dalam sana bisa dibilang campur aduk dan juga, terluka.
"Tha, aku belum cerita sama si kembar hari ini." Kata Arzha antusias. Dia kini mengusap perut Atha dan matanya membulat saat merasakan suatu tendangan dari dalam sana. Bahkan ketika dia mengusapnya lagi, dia bisa merasakannya lagi.
"Oh, ini yang tadi nendang kakak atau adik?" Perasaan hangat kini berada di dalam hatinya. "Gak sabar denger cerita papa, iya?"
Atha terkekeh pelan. "Kayaknya, kakak sama adik yang nendang..."
Arzha berdeham sejenak. "Oke, pangeran kembar papa dan mama, seperti yang papa rasakan, sepertinya tidak sabar mendengar cerita papa hari, hmm..."
Ketika anak mereka kembali menendang perut Atha, Arzha dan Atha tidak bisa untuk tidak tertawa. Mereka kini sama-sama merasakan perasaan hangat yang kini melingkupi mereka secara penuh. Senyum lebar terpatri pula di wajah Athaya dan Arzha. Dalam hati, mereka sudah tak sabar menunggu kelahiran si kembar.
"Jadi gini, kali ini, papa bakal cerita tentang pangeran kembar yang sangat suka sekali mengelilingi dunia. Kalian mau denger? Kemarin temanya kan tentang si kembar yang jadi angkasawan, sekarang cerita tentang sikembar sang petualang sejati yang mengelilingi seluruh dunia."
Dan momen itu, terasa seperti ada mereka berempat. Arzha menceritakan kisah itu dengan begitu menjiwai sampai Atha tertawa karena melihat ekspresinya Arzha yang dengan mudah dan cepat sekali berubah. Lucu di matanya.
Dan momen ini, terasa membahagiakan untuk Arzha di kala dia yang saat ini merasa kecewa, sakit hati, terkejut, sedih dan campur aduk. Athaya dan kedua anaknya meski belum lahir, merupakan benar-benar obat untuknya.
Nyatanya, tak salah bagi Arzha karena sudah menerima takdir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (After) Marriage [END]
RomanceCERITA SUDAH SELESAI #4 in Romance (30/01/20) #16 in Perjodohan (28/01/20) #26 in sma (11/01/19) #2 in luka, perasaan and tragedi (19/03/19) #9 in youngadult (02/08/19) #3in action (04/02/20) [RIFAI SERIES - I] (17+) Never let you go... Athaya mau t...