Pt. 84

9.6K 459 43
                                    

CNN-NUSANTARA NEWS. Dua hari lalu, terjadi kecelakaan beruntun di jalan tol pada kilometer -- pada siang hari. Semua aktifitas tol berjalan biasa, sebelum peristiwa ini berlangsung. Tidak tahu apa motif yang menyebabkan suatu kejadian kecelakaan besar ini bisa terjadi karena pasalnya, CCTV yang berada di lokasi tidak dapat menangkap keseluruhan dari wilayah tersebut.

Terlihat di CCTV sebuah truk yang jatuh terguling dan tidak lama setelah truk itu terguling, kejadian kecelakaan beruntun ini tidak dapat lagi dihindari.

Sekitar duapuluh lima orang menjadi korban tewas dari kejadian ini. Ada anak-anak sekitar lima orang dan selebihnya orang dewasa. Namun media, tentu dibuat lebih terkejut karena pasalnya, di dalam daftar korban yang tewas, disana diketahui ada Aldebaran Kenzie Rifai, salah satu cucu dari mendiang tuan besar Alexander Rifai. Kejadian yang cukup tidak disangka-sangka.

Kepolisian menemukan keadaan Aldebaran Kenzie Rifai—atau yang biasa disapa dengan Al, dalam keadaan mengenaskan. Kepolisian dan pihak medis pun tidak mau memberikan gambaran mengenai keadaan terakhir Al karena privasi.

Tentunya ini adalah kabar duka, terutama untuk keluarga Rifai. Pasalnya, bertepatan dengan kejadian Al yang mengalami kecelakaan hingga tewas, polisi juga mengatakan terjadi penyerangan terencana di kediaman Rifai. Polisi di sana tak mau memberikan komentar lebih banyak karena pasalnya, kasus kejadian dari ini, tentu harus diusut kembali. Polisi mengatakan hal ini penyerangan terencana karena terlihat salah satu dari oknum, berniat menembak Athaya Zhainisa, isteri Arzha, di dalam kamarnya entah apa tujuannya.

Setelah dua tahun berlalu akibat skandal besar Alvinandra, keluarga Rifai harus kembali mendapat berita sedih sekaligus duka.

***

Arzha menatap nanar, gundukan tanah yang di dalamnya terdapat jasad Al, yang baru saja selesai dikubur. Mata Arzha memanas, jujur saja, Arzhanka merasa terpukul dengan kejadian yang mendadak ini.

Keadaan mansion yang masih dibilang kacau, Athaya yang masih shock di setiap waktu, kasus penyerangan yang belum terpecahkan dan sekarang berita jika Al meninggal karena kecelakaan beruntun dua hari lalu—Arzha merasa terpukul.

Di sebrang makam Al, ada Alden yang berjongkok dengan Dyra di sebelah laki-laki itu. Alih-alih menangis, Alden hanya menatap kosong nisan yang tertulis nama kakaknya di sana. Aldebrio, ayah Alden dan Al hanya bisa menunduk. Ayah dan bundanya yang mendadak datang dari Melbourne karena sebelumnya mereka sedang ada tugas di sana, hanya menatap sedih makan keponakannya itu.

Sementara orangtuanya Alvin, semenjak dua tahun lalu sepupunya itu ada di penjara, keberadaan om dan tantenya seakan raib, bak ditelah Bumi.

Walau Arzha tak tahu ayah dan bundanya benaran sedih atau hanya karena demi citra keluarga Rifai, mengingat prosesi pemakaman Al dihadari banyak dari awak media yang meliput, padahal Arzha sudah memblokade aksesnya.

Arzha tahu, dibanding dirinya, Alden pasti merasa sangat terpuruk dengan ini semua. Sungguh, kepalanya benar-benar pening karena masalah ini. Lalu tidak jauh dibelakangnya, banyak sekali media yang bertanya mengenai informasi yang tentunya ingin mereka tahu. Arzha mengabaikan itu, kadang ia berpikir, tidak bisa apa media mengerti kalau mereka dalam situasi berduka saat ini?

Beruntungnya, Atha tidak ikut ke dalam pemakaman. Selain karena masih merasa shock, Arzha juga sudah memikirkan banyaknya media yang bertanya ini-itu nantinya, yang tentu bisa membuat isterinya makin pusing. Terlebih kehamilan Atha yang kini menginjak tujuh bulan, dokter bilang, sangat rentan.

Mendongak menatap langit yang kini mendung, Arzha berharap, ini semua bisa selesai di keesokan harinya dan semua akan kembali seperti semula.

***

Bad Life (After) Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang