Ada beberapa hal yang dilakukan berulang kali, biasanya, sering membuat siapapun bosan. Perumpamaannya seperti Hukum Gossen I yang menyatakan, jika pemenuhan kebutuhan atas suatu barang dilakukan secara terus menerus, berulang kali, maka kenikmatan dari mengonsumsi barang tersebut mula-mula tinggi, tetapi makin lama makin menurun sampai akhirnya menjadi titik jenuh, nol.
Tapi sepertinya, hukum Gossen I tidak berlaku untuk Arzha.
Setelah pernikahan mereka yang kini menginjak duatahun setengah, Arzha tetap saja tak berubah. Lebih sering menyiapkan bajunya dan baju isterinya, habis melakukan itu Arzha akan membangunkan isterinya, tertawa saat melihat Athaya yang kadang terjatuh, terkejut, kepalanya terpentok kusen pintu kamar mandi, dan banyak kejadian lainnya yang setiap hari hampir sama, tapi tidak membuat Arzha bosan. Dia malah merasa, perasaan itu jadi kian bertambah.
Ada banyak hal yang mereka lalui. Ada banyak kendala yang mereka telah lewati, bukan kendala besar, mereka masih sanggup menjalaninya.
Selama hampir setahun lebih menjadi pemimpin utama Rifai, awalnya dia merasa semuanya terasa berat. Tetap kuliah meski dosen memberikan keringanan, berupa penyesuaian jadwal kuliahnya dengan tugasnya di Rifai. Hampir di setiap, minggu atau bulan, Arzha harus keliling indonesia, bahkan sampai ke luar negeri, hanya untuk memantau cabang-cabang Rifai di sana atau menemui petinggi bisnis dan pemegang saham lainnya.
Dan selama melakukan perjalanan itu, mau tak mau, Arzha dan Atha juga harus merasakan LDR singkat. Atha tidak mungkin bolos kuliah, mengingat Atha tidak mempunyai toleransi yang sama sepertinya. Arzha tak mau seegois itu.
Lagi-lagi, awalnya berat. LDR pertama mereka adalah saat Arzha harus ke Manila. Saking baru pertama kalinya, sedikit berlebihan, hampir dua jam sekali ia dan Atha melakukan video call. Padahal Arzha di sana hanya tiga hari.
Tapi nyatanya, mereka sama-sama bisa melakukan ini semua dengan baik.
Sesempatnya Atha, gadis itu akan selalu menemani Arzha. Terkadang jika jadwalnya dan Arzha berbeda, sebelum atau setelah ngampus, Athaya menemani.
Misal masuknya jam sebelas siang, Atha sejak pagi, sebarengnya Arzha ke perusahaan Rifai, Atha akan ikut. Lalu menjelang jam sebelas baru ia ke kampus.
Setelah jadwal kampusnya selesai, Atha tidak langsung pulang ke mansion tetapi dia langsung kembali lagi ke perusahaan Rifai. Menemani Arzha berkerja—sambil dia sendiri belajar atau mengerjakan tugasnya, dan mereka akan pulang ke mansion bersama-sama, dengan suasana mobil yang diisikan oleh cerita mereka di hari itu. Athaya menceritakan bagaimana kampus dan tugasnya, juga Arzha cerita mengenai keadaan perusahaan hari ini, tugas yang dikirim dosennya lewat email.
Kurang lebih, begitulah kehidupan mereka selama ini.
Meski menyadari jika mereka mulai kurang liburan, Athaya dan Arzhanka selalu membuat suasana mereka tidak terasa penat satu sama lain. Ketika Arzha di sini pusing dengan segalanya, Atha akan memberikan semangat begitu pula Arzha yang sebaliknya. Ketika ada waktu libur meski sehari, mereka akan sangat senang dan bahagia, lalu memanfaatkannya sebaik mungkin.
Walau hanya makan mie ayam di pinggir jalan, sesederhana itu.
Seperti sekarang. Menjelang akhir bulan, pasti saja selalu ada kendala baik itu di satu cabang lokal Rifai, maupun internasional Rifai.
Dan Atha sudah memaklumi jika hampir setiap akhir bulan, di waktu libur akhir pekan seperti sabtu dan minggu, Arzha selalu ke perusahaan. Tentunya Atha mengikuti Arzha ke perusahaan, menemani suaminya.
Seperti sekarang contohnya.
Di hari sabtu ini, Athaya dan Arzha harus pergi ke perusahaan karena kata Arzha, ada beberapa hal yang harus diurus. Tentu saja Atha menemani meskipun, tugas kuliahnya untuk minggu depan sangatlah banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (After) Marriage [END]
Roman d'amourCERITA SUDAH SELESAI #4 in Romance (30/01/20) #16 in Perjodohan (28/01/20) #26 in sma (11/01/19) #2 in luka, perasaan and tragedi (19/03/19) #9 in youngadult (02/08/19) #3in action (04/02/20) [RIFAI SERIES - I] (17+) Never let you go... Athaya mau t...