Terkadang, Arzha bingung pada dirinya sendiri. Bagaimana ya, supaya dia bisa menjelaskan dan yang lainnya dapat mengerti? Intinya, Arzha merasa ia tidak suka ketika teman satu gang-nya di SMA-Viktor, Kino dan Jay, memaki dan tak lupa juga merendahkan orang lain, meminta mereka semua untuk tunduk.
Jujur saja, Arzha tidak suka itu dan ini semua memang salahnya dari awal, sudah masuk dan memilih dalam lingkup pertemanan yang tidak baik. Arzha juga sadar jika tiga temannya itu, memang toxic. Karena ambisi dan harga dirinya, dia membangun kelakuan yang buruk untuk menutupi kelemahannya, bertidak supaya jadi yang berkuasa untuk menutupi kerapuhannya.
Orangtua yang tak begitu peduli padanya kecuali demi harta, kehidupan di mansion meski bersama para sepupunya yang saat itu terasa berbeda jauh, berhasil membuat Arzha benar-benar sendiri sampai dia tersesat.
Dan yang paling menjadi tamparan baginya adalah saat dia menindas serta membully Atha. Mengingatnya, Arzha jadi malu sendiri, sekaligus, ia juga merasa bersalah. Menyandung kaki Atha sampai isterinya itu terjatuh, tak lupa menginjak roti yang baru dibelinya, membentak dan mengatakan isterinya, bego.
Tapi diantara semua kesalahan itu, Arzha tidak menyesal ketika pada saat itu, di kantin SMA yang ramai, atas keinginannya sendiri bukan karena para gadis yang biasanya ingin diciumnya olehnya, Arzha, di sana, mencium Atha.
Beruntungnya, dia adalah ciuman pertama Atha.
Sialannya, Atha bukan jadi ciuman pertamanya.
Brengsek memang.
Tapi siapa sangka dengan semua yang sudah terjadi pada mereka, mereka, kini bisa berada pada momen ini. Momen yang awalnya terasa tak mungkin, lama-lama terasa jauh, lama-lama terasa mungkin...
Dan akhirnya menjadi nyata.
Di sebelahnya Arzha kini, ada Athaya yang tengah membidik taman, yang sedang mereka singgahi kini. Saat ini mereka berada di Jepang, sedang menikmati Musim Semi dimana bunga sakura kini sedang mekar-mekarnya. Indah memang.
Karena isterinya sibuk berfoto pemandangan di sekitar sini, sekekali Atha juga memfoto mereka, Arzha senang sekali melihatnya. Mengikuti Athaya hendak kemana maka saat Athaya bergerak berpindah, Arzha akan mendorong dua jagoan pangerannya menggunakan kereta dorong yang desainnya khusus anak kembar.
Ngomong-ngomong, umur si kembar sudah sembilan bulan sekarang. Hal yang tak disangka-sangka, mereka benar-benar tumbuh dengan cepat. Tiap waktu, tiap hari, dua pangeran mereka ini makin lama makin menggemaskan saja.
"Zha," panggil Atha tak jauh di depannya. Belum sempat Arzha menyahut panggilang kesayangannya itu, Atha sudah lebih dulu berkata, "Minta fotoin sama dia, yuk? Kita belum difotoin berempat, kan?" ujar Atha menujuk seorang wanita yang tengah membaca buku di salah satu bangku taman.
Arzha melihat wanita itu secara menelisik. Setelah Arzha merasa gadis itu, tidak mencurigakan, Arzha mengangguk setuju.
Dengan riang Atha meminta bantuan gadis itu, dan untungnya, perempuan itu mau untuk diminta tolong. Melihat ekspresi bahagia isterinya Arzha tersenyum yang ah, entah sudah yang keberapa kali. Arzha malas menghitung.
Mereka berfoto dengan senyum ceria di wajah mereka. Setelah difoto oleh gadis itu sebanyak sepuluh kali, Atha mengucapkan terima kasih banyak sekali. Ia tidak menyangka akan difoto sebanyak itu, dengan bidikan foto, yang sangat dan amat bagus. Atha tidak menyesal karena sudah minta tolong pada gadis itu.
"Tha..." panggil Arzha setelah mereka kembali berjalan pelan. Dengannya yang masih mendorong kereta dorong si kembar, juga Athaya yang kembali untuk melakukan kegiatannya yang sebelumnya, memotret.
Mengerti jika Arzha hendak bicara, Atha mengalungkan kameranya, tidak jadi untuk membidik gambar lagi. Soalnya, kali ini, entah kenapa Athaya merasa, Arzha akan bicara serius padanya, yang entah apa.
Terdengar helaan nafas di sebelah Atha. "Nyangka gak, kalau awalnya kita yang kayak gitu, bisa berakhir kayak begini?"
Dahi Atha mengerut, tanda dia berpikir. Setelah menemukan apa jawaban, dari pertanyaan Arzha, gadis itu menggeleng. "Nggak," jawabnya pendek.
"Sama," sahut Arzha tak kalah pendek.
"Mungkin," ucap Arzha lagi. "Mungkin kamu bakalan bosen, saat tiap hari dan tiap waktu, aku selalu mengatakan ini ke kamu. Aku harapnya sih, kamu, gak akan pernah bosen dengerin ini setiap hari, setiap waktu."
"I love you to the galaxy and back," ujar Arzha tulus. "Makasih karena di sebelah aku sekarang adalah kamu, makasih udah mau jadi teman hidup aku, lalu, makasih udah menjadi ratu dan ibu dari dua pangeran tampan..."
"Makasih karena udah mau berjuang sampai sejauh ini, hingga seterusnya. Lalu makasih karena kamu udah mau selalu dan akan tetap menjadi di sisi aku...
Arzha sengaja menjeda ucapannya karena kini dia menatap Atha, tepat ada di manik matanya. Ketika mata mereka memandang, Arzhanka merasa waktu dan di sekitar mereka kini berhenti, saat ini hanya ada mereka berempat di sana.
... selamanya," tambah Arzha setelah sekian lama.
Hal yang terjadi selanjutnya adalah, Arzha merasa hanyut dalam manikan mata isterinya yang kini terlihat berkaca-kaca. Oh Tuhan, sudah berapa kali Arzha jatuh cinta dalam hidupnya semenjak mengenal Atha? Rasa-rasanya Arzha seperti jatuh cinta untuk yang kesekian kali, padahal hanya untuk satu orang.
Romansa memang semagis itu. Tak terduga, tak disangka.
Tanpa mereka sadari, mereka benar-benar hanyut ke dalam perasaan itu.
Lalu entah siapa yang mulai, tanpa mereka sadar kini wajah mereka, mulai mendekat satu sama lain. Baik Arzha juga Atha bisa merasakan deru nafas antara satu sama lain dan itu, hangat, sangat hangat bahkan.
Dan mereka benar-benar memejamkan mata saat bibir keduanya menyatu di dalam kata tulus, bersyukur serta terima kasih. Meski sudah yang kesekian kali, tetap saja jantung mereka berdua sama-sama berdetak abnormal, sanubari mereka terasa bergetar, perasaan hangat dan berbunga-bunga itu masih mereka rasakan.
Arzha ingin sekali berteriak pada dunia karena ia bersyukur atas ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Life (After) Marriage [END]
RomanceCERITA SUDAH SELESAI #4 in Romance (30/01/20) #16 in Perjodohan (28/01/20) #26 in sma (11/01/19) #2 in luka, perasaan and tragedi (19/03/19) #9 in youngadult (02/08/19) #3in action (04/02/20) [RIFAI SERIES - I] (17+) Never let you go... Athaya mau t...