DUA

2.2K 141 1
                                        

Don't forget for vote and comment..

Enjoy the story :)

_________________________________

Suara desahan dan decapan terdengar keras mengisi ruangan tersebut. Ditengah panasnya hasrat yang membara, sepasang pria dan wanita itu asyik menyalurkan gairah mereka. Terlarut dalam gelora yang membumbung, tak segan menikmati hasratnya tanpa malu-malu. Matahari bersinar terik menyinari ruangan tersebut melalui jendela besar yang terpampang besar di depan mereka.

Ragata terus menciumi wanita di dekapannya dengan keras dan cepat, membuat gairahnya semakin meningkat dan menuntut. Kedua tangannya dengan ringan mengangkat wanita tersebut untuk duduk diatas meja kerjanya, mengukung tubuh wanita tersebut dengan tubuhnya yang tinggi dan bidang. Kemudian tangannya yang bebas meraba setiap bagian tubuh wanita tersebut hingga desahan itu semakin terdengar keras.

"Oh damn! You're so yummy, bitch!" Ragata meremas payudara wanita tersebut, matanya semakin berkabut karena gairah.

Brukk!!

Seketika Ragata mendorong wanita di hadapannya saat pintu tiba-tiba terbuka dengan keras. Wanita tersebut tersungkur ke samping meja dan menatap Ragata penuh amarah. "Kenapa kau mendorongku!" teriak wanita tersebut seraya memegangi kemejanya yang terbuka lebar.

"Kau ingin aku pecat, Bobby!" Ragata menatap kesal pada sekretarisnya, tak menjawab ucapan wanita tersebut.

Bobby berdiri di tempatnya dengan canggung dan panik, hingga dia sedikit sulit berkata-kata. "Ga-ga-gawat, pak!" katanya tergugu.

"Apa? Apa yang gawat?"

"I-itu--" Tangan Bobby terangkat tak karuan, menunjuk kearah luar dengan panik.

Ragata mengernyit, "Kau bicara apa?" tanyanya kesal.

"Bo-bos besar ada di bawah!" Bobby sedikit berteriak saat menyelesaikan ucapannya.

Mata Ragata membelalak seketika mendengar ucapan terakhir sekretaris bodohnya itu. Dengan panik dia membetulkan pakaiannya yang berantakan, lalu menarik wanita yang baru saja dijamahnya tadi. "Cepat pergi dari sini!"

"Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini!" wanita tersebut berdecak pinggang menatap Ragata yang semakin kelimpungan.

"Bobby, bawa wanita ini pergi secepatnya!"

Bobby dengan cepat menarik wanita tersebut dan membawanya pergi. Ragata dengan cepat menyelesaikan tampilannya sambil memikirkan cara bagaimana dia bisa pergi dari sini. Dia tidak mau mati hari, karena dia tahu maksud kedatangan ayahnya hari ini pasti karena dirinya masuk berita televisi. Ya, dia masuk berita televisi karena video dirinya dikejar oleh banyak wanita tersebar luas di internet. Sehingga banyak media televisi yang menyiarkan dan membesarkan video tersebut, karena berita tersebutlah citra dirinya dan keluarganya tercoreng hingga menjatuhkan harga saham Dinata Corp.

"Mati! Mati!" Dalam kepanikannya, dia berusaha mencari ide untuk menghindari bertemu ayahnya. Hingga sebuah ide muncul di kepalanya dan membuatnya tersenyum puas. "Yeah, aku tahu kemana aku harus kabur kali ini." katanya lagi, lalu melangkah cepat menuju tangga darurat.

Hal pertama yang harus dilakukannya adalah keluar dari tempat ini menggunakan tangga darurat, karena ayahnya pasti sudah berada didalam lift untuk menuju ruangannya. Kedua, hubungi sekretaris bodohnya dan minta pria itu menyiapkan penerbangan untuknya. Dia harus secepatnya pergi dari kota ini untuk sementara waktu hingga emosi ayahnya mereda.

"Siapkan penerbangan untukku sekarang." katanya saat Bobby mengangkat panggilannya.

"Anda akan pergi kemana, pak?" tanya Bobby dari seberang telpon.

INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang