Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
_______________________________________
Ragata memarkirkan mobilnya di depan sebuah supermarket besar. Dia melepaskan sabuk tangannya sambil menatap Aleta yang tengah melakukan hal yang sama. "Kau bawa list yang kita buat semalam?"
"Bawa." Aleta kemudian turun dari dalam mobil dan berjalan bersama Ragata memasuki supermarket.
Setelah mengambil troli, mereka berjalan menyusuri rak-rak makanan ringan, menuju bagian daging yang terletak di bagian ujung. Semalam mereka sudah membuat list keperluan rumah yang harus dibeli, karena seluruh bahan makanan yang ada sudah habis untuk satu bulan ini. Jika dipikir-pikir, mereka terlihat seperti pasangan suami istri karena melakukan hal seperti itu. Membuat list keperluan rumah, membagi jadwal memasak dan membereskan rumah, lalu berbelanja bersama seperti ini. Bukankah kegiatan seperti itu hanya dilakukan oleh sepasang suami istri?
Tapi bagi Aleta dan Ragata, hal-hal seperti itu sangat membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari mengingat kini mereka telah sama-sama sibuk bekerja. Jadi pembagian waktu seperti itu bisa sedikit memudahkan mengurus rumah tanpa membebani salah satunya. Mereka sepakat membuat pembagian tersebut karena asisten rumah tangga hanya bertugas dua hari sekali, itupun seminggu terakhir ini asisten rumah tangga tersebut tidak bisa hadir karena sakit. Makanya mereka membagi jadwal supaya rumah tersebut tetap terurus.
Aleta berjalan di depan, mengambil beberapa barang yang tertera di dalam list. Sedangkan Ragata berjalan di belakangnya sambil mendorong troli. Sesekali Ragata akan memasukan beberapa barang yang diinginkannya, dan berceloteh panjang lebar mengenai kasus tadi siang. Ya, sebenarnya Aleta juga cukup penasaran kenapa hal itu bisa terjadi mengingat tak ada satu orang pun yang curiga terhadap dua orang tersebut.
"Untung saja DTV memiliki mata-mata yang bekerja setiap saat, jadi hal seperti ini bisa cepat diketahui." kata Ragata
Aleta membalikan tubuhnya, memeriksa barang-barang di dalam troli. "Jadi di DTV ada mata-mata yang bertugas menyelidiki semua hal kecurangan?"
Ragata mengangguk, "Sebenarnya untuk memata-matai rival juga. Persaingan untuk menjatuhkan sama lain dan menjadi lebih unggul ada dimana-mana, makanya kita juga harus waspada dengan apa yang akan mereka lakukan."
"Aku tidak terlalu mengerti tentang semua itu." sahut Aleta. Kembali berjalan diikuti Ragata.
"Karena biasanya hal-hal seperti itu hanya diketahui oleh para petinggi dan kepala bagian saja." Ragata menghentikan langkahnya, menatap daging-daging segar di hadapannya penuh minat. Aleta pun menghentikan langkahnya lalu memilih-milih daging yang akan dimasukkan ke dalam troli. "Aku ingin sup daging untuk makan malam." katanya.
Aleta beralih menatap Ragata, "Oke. Kau saja yang pilih dagingnya. Aku ke bagian bumbu dapur dulu." katanya lalu melangkah pergi meninggalkan Ragata yang sibuk memilih daging.
Ragata memilih beberapa jenis bagian daging untuk dibeli, selain itu dia juga memasukan beberapa potong ayam dan olahan ikan. Menu makan malam hari ini dia hanya ingin sup daging, nasi, dan kimchi. Sisa daging yang dibeli akan disimpan untuk sepulangnya dari hunting lokasi nanti lusa. Dia terperanjat seketika saat tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.
"Raga, aku merindukanmu!" kata sebuah suara wanita. Ragata membalikan tubuhnya seketika, menatap wanita yang tengah memeluknya itu dan mengernyit dalam.
"Siapa kau?" tanyanya, dengan cepat melepaskan wanita tersebut dari tubuhnya.
Wanita tersebut mengerucutkan bibirnya dengan manja, "Kau tidak mengingatku? Aku Kiehl."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]
Romance--Seri Ketiga 'The Way of Love: Destiny'-- Ragata Adya Dinata seorang pria kaya, tampan, dan rupawan. Pria yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi itu tak dapat lagi ditolak pesonanya. Sikapnya yang hangat dan romantis mampu membuat wanita...