TIGA

1.9K 144 2
                                    

Don't forget for vote and comment.. 

Enjoy the story :)

______________________________

Aleta sangat bahagia saat memasuki pesawat, karena sebentar lagi dia akan berlibur ke Bali bersama kekasihnya yang sudah lebih dulu berada di pulau dewata tersebut. Dan terlebih lagi, kedatangannya ke Bali untuk memberikan kejutan kepada kekasihnya. Dia memang sudah berencana tak memberitahu perihal rencananya untuk pergi ke Bali hari ini, dia ingin memberikan kejutan dengan tiba-tiba berada disana. Seharusnya dia dan kekasihnya -Oji- pergi ke Bali bersama-sama tiga hari yang lalu, hanya saja dia harus mengurus masalah Praktik Kerja Industri-nya sehingga Oji harus berangkat sendiri ke Bali dan dia seharusnya berangkat besok. Tapi beruntungnya, proses wawancaranya selesai lebih cepat dan dia bisa mengambil penerbangan hari ini. Dia sudah sangat tidak sabar untuk segera sampai di Bali dan menemui kekasihnya yang pastinya akan sangat terkejut dengan kehadirannya.

Aleta dan Oji sudah menjalin hubungan selama dua tahun, dan liburan kali ini adalah liburan pertama mereka bersama. Dia dan Oji memang sering menghabiskan waktu liburan bersama, namun tidak pernah sampai sejauh dan selama ini. Biasanya dia dan Oji hanya menghabiskan waktu seharian untuk traveling menggunakan sepeda motor, dan kadang juga mereka traveling bersama Naura, Kevin, dan Kenzo. Dan mengingat ini liburan pertama mereka, dia merasa begitu sangat bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya.

"Ini dia." Aleta menghela napas lega setelah setelah berhasil menemukan tempat duduknya. Dengan segera dia menyimpan tas ranselnya didalam bagasi karena dia sudah tak tahan ingin ke toilet. Mungkin dia terlalu bersemangat hingga kantung kemihnya penuh dengan cepat dari biasanya, padahal sebelum naik pesawat tadi dia sempat ke toilet untuk buang air.

Setelah berhasil menyimpan tasnya, Aleta melangkah menuju bagian depan pesawat. Namun tubuhnya seketika terhentak keras dan berbalik menghadap kebelakang. Karena saking terkejutnya, Aleta tanpa sadar menendang pria yang menarik bahunya tadi dengan repleks. Matanya membelalakan antara terkejut oleh ulah pria itu dan juga terkejut oleh teriakan pria itu karena dia tanpa sengaja menendang area vitalnya, yang pasti dia telah melakukan sebuah kesalahan besar.

Aleta memandang pria itu dengan sangat terkejut, apalagi saat orang-orang mulai melihat kearah mereka dengan penasaran dan beberapa pramugari mulai mendekati mereka. Pria itu terbaring diatas lantai pesawat dengan sangat kesakitan sambil memegangi area vital miliknya.

"Kau baik-baik saja? Aku tidak senga--" Tubuh Aleta limbung seketika saat seorang pria dibelakangnya tak sengaja mendorong tubuhnya hingga maju beberapa langkah ke depan. Akibat dorongan itu, sekali lagi dia tak sengaja menendang bagian vital pria itu. Teriakan keras kembali terdengar bersamaan dengan suara meringis orang-orang yang menyaksikan.

Aleta berjongkok seketika, "Maafkan aku. Aku tidak sengaja." katanya semakin panik, apalagi saat pria itu tak mengeluarkan suara sedikit pun. Saat rasa sakit teramat sangat biasanya dilampiaskan dengan teriakan, maka diatas level sakit itu hanya bisa dilampiaskan dengan tanpa suara. Itu artinya, rasa sakitnya sudah tak bisa lagi diperhitungkan dengan nalar tubuh. "Kau baik-baik saja?"

"Pak, Anda baik-baik saja?" seorang pramugara ikut berjongkok dan membantu menegakkan tubuh pria itu.

Tunggu, sepertinya Aleta mengenal pria itu. Bukankah dia pria yang telah mengajaknya berlari minggu lalu? Yaampun kenapa kebetulan sekali mereka bertemu?

"Kau baik-baik saja?" Tanya Aleta sekali lagi. Pria itu tak menjawab sedikit, dan terus mengerang kesakitan. Aleta semakin merasa panik dan khawatir, takut terjadi sesuatu dengan pria tersebut dan membuatnya dalam masalah. Namun tak lama kemudian pria tersebut menghela napasnya dan perlahan berhenti mengerang.

INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang