Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
________________________________
Syuting hari itu berjalan sesuai rencana. Teka-teki dimainkan dengan sangat baik oleh para bintang tamu. Keempat bintang tamu mampu menguak teka-teki tersebut dengan sangat baik dan akurat, sehingga mereka hanya menghabiskan waktu tiga perempat hari untuk syuting. Sisa waktu hari itu digunakan untuk beristirahat dan menyiapkan set untuk episode selanjutnya.
Kini seluruh bintang tamu dan talent tengah beristirahat di penginapan yang telah disewa. Menyisakan seluruh kru yang berkumpul untuk briefing singkat yang dipimpin oleh Hiro. Disamping Hiro, Ragata berdiri dengan santai sambil mengobrol dengan beberapa kru di sampingnya.
"Baik, minta perhatiannya sebentar." Kata Hiro menginterupsi, membuat perhatian semua orang tertuju pada pria itu. "Rasa syukur sebanyak-banyaknya karena syuting hari pertama kita berjalan dengan sangat baik, saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyak pada semua kru atas kerja keras kalian semua. Tolong tepuk tangan untuk kerja keras kita bersama."
Semua orang bertepuk tangan bersama dengan senyum puas di wajah mereka. "Tapi saya harap kita jangan cepat berpuas diri, karena syuting masih tersisa dua hari lagi dan jangan sampai semangat kita luntur karena kepuasan kita hari ini." Katanya lagi. "Setelah menyiapkan set untuk syuting selanjutnya kita bisa langsung istirahat di kamar masing-masing. Dan jangan lupa jadwal cek alat yang sudah ditentukan untuk terus berjalan."
"Siap, bang."
"Pak Raga ada yang mau di tambahkan?" Hiro menatap Ragata.
Ragata mengangguk, "Saya hanya ingin menyampaikan terima kasih untuk kru yang sudah bekerja sama, dan juga menghimbau semuanya jika ada sesuatu yang penting tolong segera disampaikan. Jangan sampai ada miss komunikasi di antara kita semua yang menghambat jalannya syuting. Mengerti?"
"Mengerti, pak."
"Baik." Ragata kemudian menatap Hiro. "Set untuk syuting selanjutnya sudah selesai. Jadi semuanya bisa istirahat sekarang."
Hiro mengangguk, "Karena sudah selesai semua, kalian bisa beristirahat sekarang." Ujarnya. Semua orang segera membubarkan diri dan beristirahat masing-masing.
Aleta berjalan menuju gazebo diikuti Bella. Dia menghela nafas panjang sambil mengibaskan kertas di tangannya di sekitar wajah. Tubuhnya duduk bersandar pada tiang gazebo, membiarkan kakinya menggantung. Hari ini terasa sangat panas karena matahari bersinar begitu terik, meskipun angin yang bertiup cukup kencang tapi tetap saja tidak dapat membantu menghilangkan hawa panasnya.
Bella yang duduk di samping Aleta tak berhenti mengeluh. Kulitnya kini berubah kemerahan akibat hawa yang terlalu panas. Bahkan wanita itu sudah membawa kipas elektrik, namun tetap saja mengeluh. "Disini panas sekali ya ampun." keluhnya.
"Mataharinya sedang terik hari ini, apalagi tempat ini dekat dengan pantai makanya hawa panasnya luar biasa." Aleta terkekeh pelan, lalu menatap sekilas ke arah Hiro dan Ragata yang tengah mengobrol. Dia kembali menatap Bella dan tersenyum. "Mau jalan-jalan ke pantai, kak?" ajaknya.
"Ayo." Bella mengangguk lalu turun dari tempatnya diikuti Aleta. Mereka melangkah bersama menuju pantai sambil mengobrol dan tertawa. Obrolan wanita memang tidak pernah ada habisnya, selalu ada saja yang dibahas sekalipun itu hanya gosip.
"Pantainya sangat indah." gumam Bella takjub. "Sangat bersih juga."
Aleta tersenyum, "Karena pantainya terpencil, tidak banyak orang yang datang makanya pantainya jadi sangat bersih."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]
Romance--Seri Ketiga 'The Way of Love: Destiny'-- Ragata Adya Dinata seorang pria kaya, tampan, dan rupawan. Pria yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi itu tak dapat lagi ditolak pesonanya. Sikapnya yang hangat dan romantis mampu membuat wanita...