Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
_________________________________
KOTA London, masih terlihat indah meski dipenuhi hiruk pikuk lalu lalang manusia dan kendaraan yang saling beriringan. Jalanan padat, bunyi klakson, dan keramaian dari obrolan sepanjang jalan, mengisi keindahan setiap jalannya. Namun Ragata hanya bisa menatap semua itu dari balik jendela mobil dengan pengawalan sangat berlebihan di sekitarnya.
Entah sudah berapa ratus kali Ragata mengumpat setelah keluar dari area bandara. Melihat bagaimana wajah para pengawalnya saja sudah membuatnya mengumpat, ditambah dengan banyaknya peraturan yang diucapkan oleh sang kepala pengawal, membuat dia ingin membanting pria itu ke tanah. Tapi dia kembali berpikir, jika dia menjatuhkan kepala pengawalnya, maka pengawal yang lainnya akan mengeroyoknya. Dan dia tak akan sanggup menghadapi pria-pria kekar itu.
Ragata segera menuju perusahaan dimana Rayyan dan Leo berada. Semua karyawan menyambut kedatangannya dengan penuh kesopanan. Dia berjalan menuju ruangannya, dengan pengawalan seperti biasanya, lalu masuk ke dalam ruangannya dan untungnya para pengawalnya tahu diri sehingga tak mengikutinya masuk.
"Kau sudah tiba?" sapa Rayyan. Senyum di wajahnya terbit.
Leo menatap Ragata dengan senyum, "Kau membuat kami khawatir. Memangnya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa panggilanku bisa diangkat oleh ayahmu?" tanyanya.
Ragata duduk di antara Leo dan Rayyan, lalu menyandarkan punggungnya. "Aleta pergi, entah kemana. Pastinya dia pergi karena ayahku yang menyuruhnya pergi. Papa bersikeras menikahkanku dengan Isabell, makanya dia membuat Aleta pergi dariku. Aku marah besar dan memutuskan untuk keluar dari keluarga Dinata, tapi ayahku malah mengurungku di kediaman Dinata dengan pengawal yang luar biasa menyebalkan."
"Aku tak pernah tahu jika ayahmu seikut campur ini dengan kehidupan asmaramu. Biasanya ayahmu hanya akan ikut campur jika kau sudah menjatuhkan nama baik perusahaan." kata Rayyan.
Ragata mengedikkan bahunya, "Aku juga tidak tahu. Kenapa disaat aku serius pada satu gadis, papa begitu ikut campur bahkan bertindak sampai sejauh ini."
Leo berpikir beberapa saat dan berbicara, "Apa mungkin ada sesuatu yang lain yang ayahmu rencanakan? Jika dia bersikeras akan hal itu, dan mengingat ini bukan kebiasaannya, bukankah ini sangat mencurigakan? Tidakkah kau berpikir ayahmu menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya?"
Ragata terdiam beberapa saat sebelum menggeleng pelan, "Aku tidak berpikir sampai disana." balasnya. "Aku akan mencari tahunya setelah semua ini selesai. Tapi ada hal lain yang ingin aku diskusikan. Dan aku harap kalian bisa membantuku."
"Apa itu?"
"Tolong cari tahu dimana keberadaan Aleta sekarang dan berikan informasinya pada kak Celo."
"Kak Celo?" tanya Rayyan bingung.
"Kenapa kau memberikan informasinya pada kak Celo?" tanya Leo menimpali.
Ragata memajukan tubuhnya dan berkata pelan, "Saat ini aku tidak akan bisa menemui Aleta walaupun aku memiliki informasinya. Kak Celo entah mengapa berjanji padaku untuk membantu mencari Aleta, makanya aku harus memberikan informasi dimana keberadaan Aleta pada kak Celo. Dengan begitu aku bisa bergerak meski di dalam penjara."
Rayyan menatap Ragata, "Baiklah. Kami akan membantumu."
Leo ikut mengangguk, "Kau selesaikan pekerjaanmu disini, biarkan kami yang menangani semuanya."
"Oh, ya." Ragata menginterupsi. "Dua minggu dari sekarang, hubungi Juna untuk mendatangi kediaman Dinata setiap hari. Aku membutuhkan bantuannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]
Romansa--Seri Ketiga 'The Way of Love: Destiny'-- Ragata Adya Dinata seorang pria kaya, tampan, dan rupawan. Pria yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi itu tak dapat lagi ditolak pesonanya. Sikapnya yang hangat dan romantis mampu membuat wanita...