Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
_________________________________
Kaki Alvin terus melangkah menyusuri lorong gelap menuju bagian belakang rumahnya di lantai dua. Malam ini suasana rumah tersebut sangat sepi, meski hampir setiap saat rumah itu tak pernah menunjukan keramaian, tapi malam ini semuanya benar-benar sepi bahkan para pelayan pun entah ada dimana. Kakinya yang begitu mengenali tempat tersebut, tak ragu untuk terus melangkah hingga akhirnya dia berhenti tepat di depan sebuah pintu besar keemasan, ruang pribadi ibunya.
Ruangan itu adalah tempat Iris menyimpan seluruh koleksi tas dan barang-barang mewah lainnya, bisa dibilang sebagai ruang hobi ibunya. Ruangan besar itu tampak sengaja dikunci dari dalam, namun ruangan itu bisa terhubung dengan balkon atas sehingga Alvin bisa dengan mudah mengendap menuju jendela ruangan tersebut. Sepi yang ada pun seakan membantu kegiatannya menguping apa yang menjadi percakapan di dalam sana.
Alvin mengetahui semuanya. Tentang siapa sebenarnya Aleta, juga tentang rencana jahat ibu dan kakaknya. Alvin sengaja mendekati Aleta bukan hanya faktor perasaannya saja, namun karena dia juga ingin melindungi gadis itu dari ibu dan kakaknya. Ketidaksengajaannya menguping pembicaraan ibunya, membuatnya mengetahui sebuah fakta jika Aleta adalah saudara tirinya. Meski dia amat terkejut dengan itu semua, karena secara tidak langsung dia harus menyimpan perasaan pribadinya pada Aleta, dia tetap tidak bisa menghiraukan perasaannya untuk melindungi gadis yang dicintainya.
Iris bukanlah sosok sembarangan dibalik wajah tak berdosanya. Ibunya itu begitu licik dan bisa melakukan berbagai cara untuk mewujudkan apa yang direncanakannya, termasuk melenyapkan Aleta. Dia mengerti mengapa ibunya merasa sangat terancam oleh kehadiran Aleta yang notabene adalah putri tunggal Ha Joon. seluruh harta warisan yang diincar oleh ibunya akan raib begitu saja jika kenyataan jika Aleta adalah putri Ha Joon terungkap. Dan dia mencintai Aleta, itulah mengapa dia tak ingin gadis itu celaka di tangan ibunya.
Beberapa rencana jahat dilakukan ibunya selama ini, termasuk di hari wisuda Aleta. Untungnya dia sudah bersikap sangat waspada dengan selalu ada di sisi gadis itu, dan juga membuat Aleta semakin dengan Jihoon. Jihoon orang yang begitu waspada dan memiliki kekuasaan besar, sehingga membuat Aleta berada di dekat pria itu adalah pilihan yang amat tepat. Sayangnya, Iris sepertinya memiliki rencana lain atas kegagalan dari rencana sebelumnya. Tak lama setelah wisuda Aleta, Jihoon kembali ke Korea dengan alasan yang sama, yaitu paksaan dari Ha Joon. Entah cara apa yang digunakan ibunya hingga bisa mempengaruhi Ha Joon untuk membuat Jihoon pergi dari Indonesia.
"Siapa namamu tadi?"
Alvin bersandar pada tembok, berusaha sedekat mungkin dengan jendela agar dia bisa mendengar dengan jelas percakapan di dalam. Keningnya mengernyit, fokus menguping ketika terdengar suara ibunya.
"Tomi." sebuah suara berat menyahuti pertanyaan Iris. Alvin semakin mengernyit dalam ketika suara itu terdengar tak asing di telinganya. Dan nama yang disebutkan pun seperti sangat dikenalnya.
"Kau yakin bisa membuat Aleta datang ke kafe itu malam ini juga?"
"Saya yakin, tapi saya ingin bayaran lebih untuk itu."
"Soal bayaran, kau tenang saja. Aku bisa memberikan dua kali lipat dari kesepakatan jika kau bisa membuat Aleta datang ke kafe itu seorang diri."
"Saya akan melakukan dengan maksimal. Tapi apa tugas saya selanjutnya jika berhasil membuat Aleta datang."
"Tugasmu cukup sampai disitu saja. Anak buahku akan datang untuk menculik Aleta."
Mata Alvin membelalak mendengar rencana jahat ibunya. Dia tidak boleh membiarkan rencana ibunya itu terlaksana. Dia harus pergi mencari Aleta sekarang dan melindunginya. Saking khawatir terhadap rencana jahat ibunya, dia berjalan tergesa hingga tanpa sadar sebelah kakinya menendang pot bunga dan membuatnya pecah. Suara pecahan tersebut cukup keras, membuat beberapa bodyguard yang baru saja datang melangkah penuh curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]
Romance--Seri Ketiga 'The Way of Love: Destiny'-- Ragata Adya Dinata seorang pria kaya, tampan, dan rupawan. Pria yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi itu tak dapat lagi ditolak pesonanya. Sikapnya yang hangat dan romantis mampu membuat wanita...