TIGA BELAS

1.3K 117 3
                                    

Don't forget for vote and comment..

Enjoy the story :)

__________________________________

WAJAH itu memang luar biasa tampan, puji Ragata dalam hatinya sambil menatap cermin.

Sekali lagi Ragata menyisir rambutnya dengan jari dan berdecak puas dengan mahakarya Sang Maha Kuasa yang diberikan kepadanya, yaitu ketampanannya. Kini dia hanya memakai celana jeans dan kaos hitam lengan panjang dengan balutan hoodie berwarna navy. Sekarang dia siap bersenang-senang dan mencari wanita untuk malam ini.

Ragata melangkah keluar dari dalam kamarnya dan memasuki lift menuju lobby. Malam ini dia akan menghabiskan waktu di beach club hingga tengah malam, dan melanjutkan menikmati waktunya dengan wanita cantik yang pastinya akan dengan mudah didapatkannya. Sesampainya di lobby dia melihat Aleta yang tengah duduk seorang diri sambil menatap keluar jendela. Hotel ini di desain dengan banyaknya kaca, sehingga para pengunjung bisa melihat pemandangan pantai dari dalam ruangan.

Sedang apa gadis itu disini? Dia kira Aleta masih berada di kamarnya tadi. Dia memang sengaja memesan dua kamar disini, satu untuk Aleta dan satu lagi untuknya. Meskipun dia yakin dia tidak akan khilaf meskipun satu kamar, tapi dia ingin memberikan akses privasi pada gadis itu. Lebih tepatnya dia juga butuh tempat untuk bersenang-senang dengan wanita. Dan Aleta tidak mungkin suka jika harus terusik oleh kegiatannya yang menggebu-gebu.

Kakinya melangkah mendekati sofa, terdiam beberapa saat memperhatikan Aleta yang sepertinya tengah fokus menatap pantai. "Kau ingin ikut denganku?" tanyanya tiba-tiba.

"Kemana?" tanya Aleta tenang. Tak terkejut sama sekali karena dia sudah mencium aroma parfum pria itu dari jauh.

Ragata menatap takjub dengan reaksi tenang Aleta. "Ke beach club, tak jauh dari sini. Hanya berjalan 5 menit."

"Ayo." Aleta menegakkan tubuhnya dan menatap Ragata. "Tapi aku hanya ingin diam saja disana."

Ragata mengedikkan bahunya, "Terserah kau saja." balasnya. Lalu mereka melangkah menuju tempat yang dimaksud oleh Ragata.

Keduanya berjalan bersisian di pinggir pantai, agak jauh dari jangkauan ombak. Angin berhembus semakin kencang menerpa tubuh Aleta yang dibalut jaket panjang bertopi berwarna coklat. Jaket favoritnya. Matanya mengedar menatap area pantai yang ramai oleh pengunjung, menikmati santai di malam hari ditemani suara deburan ombak. Namun langkahnya terhenti saat matanya menatap sepasang pria dan wanita yang tengah berjalan mesra di depannya.

Ragata yang juga melihat hal tersebut tiba-tiba merangkul Aleta dengan mesra. Bahkan pria itu mencium puncak kepalanya berulang kali. Aleta sempat menatap Ragata jijik sebelum sadar jika pria itu tengah berakting untuk membantunya.

"Sampo-mu wangi sekali sayang. Aku menyukainya." Ragata menempelkan hidungnya diatas kepala Aleta. Memaksakan ekspresinya sebisa mungkin sambil menahan mual. Dia yakin Aleta belum keramas sejak kemarin.

Aleta sedikit meringis mendengar lontaran kalimat Ragata karena sejak 3 hari yang lalu dia belum mencuci rambutnya. "Aku pakai sampo yang biasa." katanya, memaksakan senyum.

Oji menghentikan langkahnya di depan Aleta dan Ragata. Matanya menatap keduanya dengan tak suka. Meskipun wanita disampingnya lebih dalam hal apapun dari Aleta, terutama dalam memuaskannya, tetap saja dia merasa tak rela harus kehilangan gadis itu. Aleta sosok kekasih yang sangat setia dan rela berkorban untuknya, sifatnya sangat sabar dan mengerti dirinya dengan sangat baik. Sehingga melihat gadis itu bermesraan dengan pria lain, membuat amarahnya melonjak seketika.

"Kenapa dunia ini begitu sempit hingga aku bertemu kalian lagi."

Ragata menatap kearah Oji dengan berpura-pura terkejut. "Ah, bukankah dia mantan kekasihmu sayang?" tanyanya pada Aleta.

INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang