Don't forget for vote and comment..
Enjoy the story :)
___________________________________
"Apa yang kau lakukan disini?"
Aleta dan Bobby menatap Ragata bersamaan. Pria itu berdiri dengan santai dan penuh senyum seperti biasanya, di tengah kafetaria yang ramai. Semua karyawan yang tengah menikmati waktu makan siang disana menatap terkejut pada sosok pemimpin mereka. Seorang CEO D.Entertainment mengunjungi kafetaria dan duduk dengan bawahannya. Ya, meskipun jabatan Aleta dan Bobby tidak bisa disepelekan, namun tetap saja hal itu menjadi keganjilan mengingat kafetaria tersebut di khususkan bagi para karyawan.
Ragata tak langsung menjawab pertanyaan Aleta, tangannya menggeser piring makanan gadis itu ke hadapannya. "Tentu saja aku ingin makan." balasnya. Bisik-bisik para karyawan seketika terdengar, mereka tentunya penasaran kenapa atasan tertinggi mereka datang ke tempat biasa seperti itu. Meskipun Ragata adalah sosok yang bisa membumi, tapi bukankah itu terlalu aneh.
Bobby berdehem pelan, menghentikan keterkejutannya. "Tapi, pak-- bukankah Aleta sudah memesankan makanan untuk Anda?" tanyanya hati-hati.
"Aku tidak berminat memakannya." Ragata menatap Bobby. "Kalian tega sekali membiarkanku makan sendirian. Aku kesepian." balasnya dengan jenaka.
"Jika kau ingin ditemani, kenapa tidak menghubungi Isabell saja?" Aleta membalas pelan, menahan jengah. Matanya mengedar menatap suasana kafetaria tersebut yang masih diliputi keterkejutan. Lagipula siapa yang tidak akan terkejut melihat CEO mereka datang ke tempat yang tidak disangka-sangka seperti ini?
Ragata mendengus, "Aku sudah memintamu untuk melindungiku, bukan? Tapi kau malah terus-menerus mengumpankanku padanya."
Aleta menatap tak percaya. Dia mengumpankan pria itu? Yang benar saja. Bukankah kemarin sikap pria itu yang sudah berubah pada Isabell? Tapi kenapa sekarang malah seperti ini lagi?
"Makanlah kalau begitu." katanya menyerah. "Aku akan mengambil makanannya lagi." kemudian dia melangkah pergi menuju meja makanan.
Ragata menatap makanan di hadapannya penuh semangat, menyuapkannya perlahan dan berdecak puas karena rasa makanan tersebut begitu pas di lidahnya. Dia mendongak, menatap Bobby yang masih memperhatikannya. "Kau tidak makan?"
Bobby dengan cepat tersadar dan segera menyuapkan makanannya. Tak lama, Aleta kembali dengan sepiring makanan yang sama dengan Ragata. Aleta melirik Ragata sekilas, tersenyum simpul saat pria itu memakan makanannya dengan sangat lahap, sebelum melahap makanannya sendiri. Sesekali dia mengedarkan matanya, memperhatikan orang-orang yang masih menatap ke arah mereka.
"Apa aku memiliki jadwal lain setelah ini?" Ragata menatap Aleta yang juga menatapnya.
"Tidak ada. Kau bisa hanya akan di kantor hingga sore nanti." balas Aleta.
Ragata mengangguk, "Baguslah."
Aleta mengernyit, "Kau memiliki rencana lain?"
"Nenek memintaku membawamu ke mansion." balas Ragata, membuat Aleta melebarkan matanya seketika. Bobby yang menyimak percakapan keduanya juga menatap penasaran.
"Untuk apa?"
"Katanya ingin memberikan sesuatu untukmu." Ragata menjawab dengan mulut penuh makanan.
Aleta meringis jijik menatap hal tersebut, "Kunyah dulu makananmu. Aku tidak malu diperhatikan oleh seluruh karyawanmu?" katanya.
Ragata mengedarkan pandangannya, memang benar jika seluruh karyawan yang ada disana diam-diam menatapnya. "Aku lupa." kekehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE - #3 [COMPLETED]
Romansa--Seri Ketiga 'The Way of Love: Destiny'-- Ragata Adya Dinata seorang pria kaya, tampan, dan rupawan. Pria yang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi itu tak dapat lagi ditolak pesonanya. Sikapnya yang hangat dan romantis mampu membuat wanita...