THIRTEEN.44

2.5K 513 36
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

"Ommona!"

Pekik Baekhyun ketika menyadari bau menyengat itu berasal dari buburnya yang telah kering dan hampir saja tak terselamatkan.

Baekhyun segera mematikan api kompor lalu segera memindahkan sisa bubur yang masih bisa terselamatkan.

Setelah itu ia menghela nafas sambil mengamati sisa bubur yang kini hanya ada setengah mangkuk tersebut dengan wajah sedihnya.

"Mengapa hanya memasak bubur seperti ini saja bisa semalang ini"

Ia segera mengambil sendok lalu meniup perlahan dan mulai mengunyahnya sambil sedikit mengernyitkan dahi .

"Sedikit asin juga berasa hangus. Huft"

Baekhyun mem-pout kan bibirnya lalu menghela nafas seperti menahan perasaan kecewanya juga sedih.

Ia memaksakan diri untuk menelan sedikit demi sedikit lalu tak menghabiskan hingga tuntas dan membiarkan bubur tersebut begitu saja lalu menatap bungkusan obat lalu teringat sesuatu yang ia lupakan sejak tadi.

"Loey. Ommo!"

Pekik Baekhyun ketika baru mengingat jika lelaki Park tersebut ia tinggalkan begitu saja karena kepanikan nya atas bubur yang ia tinggalkan dalam keadaan kompor yang masih tetap menyala besar.

Hampir saja ia jatuh terjerembab karena lilitan selimut di tubuhnya yang terjuntai turun di lantai menghalangi langkahnya.

"Loey!"

Panggil Baekhyun sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Ia berusaha mencari sosok tinggi besar itu namun tetap saja tak berhasil ia dapatkan .

"Loey maaf. Aku dengan bodohnya meninggalkanmu tanpa berkata terima kasih terlebih dahulu"

Mobil Chanyeol telah meninggalkan kediaman Baekhyun sejak 5 menit yang lalu.

Saat Baekhyun berlari histeris masuk ke dalam , Chanyeol masih berdiri di sana tak bergerak, berharap si mungil akan kembali lalu menyapanya dan bisa berpamitan walau hanya sejenak.

Tetapi sampai 10 menit berlalu, Baekhyun tak kunjung menyapa Chanyeol hingga ia memutuskan untuk segera berangkat ke kantor sebelum terlambat.

Tidak ada respon lain dari Chanyeol selain masuk ke dalam mobil, duduk tenang dalam diamnya tanpa berinisiatif untuk menghubugi Baekhyun agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Ia sesekali menatap layar ponselnya lalu menyimpan kembali pada saku bajunya dan mengamati pemandangan yang ada hingga ia tiba di lobby kantornya dan berjalan masuk.

Sebuah voice note masuk pada aplikasi chat nya.

"Loey~~mianhamida. Aku baru teringat akan buburku yang aku masak dan itu ternyata sudah hangus. Aku makan sedikit dan ketika aku menata plastik obat darimu , baru aku sadar jika kau tadi aku tinggalkan begitu saja. Terima kasih untuk obat yang kau bawa. Terima kasih untuk waktumu. Maaf untuk kebodohanku yang kesekian kalinya"

Chanyeol mendengarnya lalu tak membalasnya apapun .

Ia hanya sedikit mengulum senyum lalu kembali melanjutkan rutinitas kerjanya di pagi itu.

"Sial. Ia marah lagi padaku"

Rutuk Baekhyun yang menyesali tiada habisnya .

200505

-tbc-

Update-an ke 2

[17]THIRTEEN 《CHANBAEK AU,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang