THIRTEEN.123

2K 316 20
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

................................................................

"Nyonya besar Park"

Baekhyun seketika teringat dulu untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Heechul saat mengembalikan ponsel milik Chanyeol yang terjatuh di toko buku tempatnya bekerja.

Baekhyun berkali kali menunduk dengan hormat hingga lelaki tua bertongkat itu mendekat dan menepuk pelan bahu kanan nya seperti memberi pengertian .

"Cucu menantu. Berdiri lah. Jangan terlalu formal . Aku hanya ingin berbicara kepadamu tentang beberapa hal"

"Ye nyonya besar Park"

"Tidak usah terlalu formal. Cukup panggil aku halmeoni saja"

"Ye?".

Tanya Baekhyun seperti tak percaya.

"Aku semakin tua sekarang Baekhyunee"

Ucap Heechul membuka pembicaraannya.

"Anda masih terlihat tetap bugar di usia anda ,Nyonya"

"Halmeoni ,Baekhyunee"

"Ne,halmeoni"

"Bisakah kita berbicara di sini saja tanpa ada anak buahmu yang mendengarkan?"

"Ye. Aku akan menyuruh mereka menunggu di luar saja ,sampai aku panggil baru mereka aku perbolehkan masuk"

"Aku tunggu"

"Ne,halmeoni"

Baekhyun memerintahkan 2 orang pegawainya untuk keluar ,setelah itu Baekhyun dan Heechul hanya di temani oleh 2 orang ajudan pribadi si nyonya besar .

"Apa khabar mu ,Baekhyunee? Bagaimana keadaan kalian selama setahun ini?"

"Puji Tuhan ,aku dan juga Park Chanyeol sehat, seluruh keluarga juga sehat"

"Cicit? Apa aku sudah mempunyai cicit dari kalian berdua?"

Tanya Heechul seperti tak sabar lagi .

"Mianhamida Halmeoni. Kami belum di titipkan keturunan dari Tuhan"

"Kalian menundanya? Atau saat ini sudah ada di perutmu?".

Baekhyun tersenyum lalu menggeleng pelan.

"Memang belum ada Halmeoni"

"Kau dan Chanyeolii sehat kan?"

"Kami berdua di nyatakan sehat oleh dokter. Mungkin suatu saat Tuhan akan memberinya untuk kami"

Ucap Baekhyun sedikit menutupi perasaannya.

"Kalian bahagia?"

"Tentu saja. Kami berdua begitu bahagia saling memiliki"

"Kalau begitu berbulan madulah ke Seoul. Ajak cucuku . Aku sudah merindunya"

"Park Chanyeol?"

"Ya. Bawa ia kembali ke rumah kami. Bisakah?"

Baekhyun terdiam untuk waktu yang cukup lama.

"Jangan salah paham. Aku hanya ingin berbicara leluasa saja. Aku tidak ingin memisahkan kalian. Kau sendiri tau pasti bahwa cucuku adalah orang yang keras kepala. Ia tidak mau lagi berhubungan dengan kami dan memilih hanya berkonsentrasi pada pernikahan kalian. Aku menghormati keputusan kalian , tetapi kami sebagai keluarganya juga merindukan Park Chanyeol. Bagaimana pun ia adalah darah daging kami. Jadi ,bisakah kau memastikan untuk membawa Chanyeol pulang secepatnya?"

"A-aku tidak tau . Aku tidak berani memastikannya"

Ucap Baekhyun begitu gugup.

"Aku yakin kau tidak akan mengecewakan ku. Kau adalah orang baik dan aku percaya itu. Tolong bawa ia segera pulang ,Baekhyunee. Sangat besar harapanku padamu"

Heechul menggenggam tangan Baekhyun yang terasa sangat dingin dan bergetar.

"Aku minta dengan amat sangat kepadamu Baekhyunee. Hanya kau harapan satu satuku agar bisa bertemu dengan cucu satu satunya yang aku punya"

Baekhyun akhirnya memberanikan diri untuk menatap Heechul lalu mengagguk setuju.

"Aku akan mengusahakan nya agar ia segera bertemu denganmu di Seoul secepatnya"

"Terima kasih banyak Baekhyunee. Kalau begitu aku bisa pulang dengan tenang dan hati yang bahagia karenanya"

"Ne"

"Sampai jumpa di Seoul Baekhyunee"

"Ye. Halmeoni"

200704

-tbc-

Update-an ke 3 di hari ini

[17]THIRTEEN 《CHANBAEK AU,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang