THIRTEEN.120

2.1K 349 80
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

................................................................

Chanyeol membawa segelas penuh air putih di tangannya lalu duduk di sisian ranjang dan menyodorkan gelas tersebut pada Baekhyun ,istrinya.

"Minumlah. Kau membutuhkan air putih agar bisa menenangkan kegundahanmu saat ini"

Baekhyun menurut dan mengangguk lalu mengambil gelas tersebut dan menghabiskan dengan perlahan namun pasti.

Setelah itu gelas kosong tersebut di ambil alih Chanyeol dan di letakkan di lantai tetapi jauh dari jangkauan kaki agar tak tertendang bahkan pecah jika tak sengaja menyentuhnya .

"Jiwon memanggilku dan berkata bahwa kau ingin berbicara padaku 4 mata,benarkah?"

Tanya Chanyeol kepada Baekhyun yang di jawab anggukan pelan dan juga raut pasti dan meyakinkan dari Baekhyun.

"Sekarang aku di sini,dan kita hanya berdua saja seperti yang kau mau . Jadi mulailah"

Ucap Chanyeol penuh dengan kelembutan .

"Terima kasih banyak atas kasih sayang luar biasa juga perhatian yang besar kepadaku juga kepada Jiwon dan seluruh keluargaku"

"Huum"

"Loey"

"Ye"

"Suamiku ,Park Chanyeol"

"Huum"

"Aku mengenalmu memang belumlah lama, lalu menikah dan kini kita berbagi hari bersama dalam suka dan juga duka,kita selalu melewatinya bersama. Tuhan mengirim seorang malaikat berwujud manusia yang bernama Park Chanyeol kepadaku ,di hidupku . Akhirnya Tuhan mengabulkan doa doa ku dalam 12 tahun ini. Doa doa sendu yang selalu aku panjatkan di setiap desah nafasku selama ini dan aku tak pernah mengira bahwa kau adalah jawaban di setiap doa Hikmadku"

Mata Baekhyun kembali berkaca kaca.

"Hari ini,akan aku katakan semuanya tentang apa yang aku rasa dan aku pendam selama 12 tahun untuk diriku sendiri. Hari ini aku ingin berbagi semua perasaanku kepada mu tanpa terkecuali, bolehkah?"

"Huum"

"Lelaki yang bertamu di depan itu bernama Wong Yukhei,namun aku selalu memanggilnya Lucas saat itu tanpa alasan pasti ,nama itu terucap begitu saja sebagai nama panggilanku untuknya"

Baekhyun menghembuskan nafas perlahan lalu menarik udara baru untuk persiapan berikutnya sebagai penguat hati dan jiwanya.

"Ia adalah adik kelasku yang datang dari Hongkong karena program pertukaran pelajar , saat aku kelas 3 ,ia adalah juniorku di kelas 1 sma. Kami berkenalan saat musim olimpiade matematika dan sains di mana aku juga terlibat di sana dan kami menjadi saling kenal lalu menjadi dekat dan bersepakat untuk berkomitmen sebagai sepasang kekasih selama hampir 2 tahun hingga sebuah petaka datang ,programnya di cabut dan juga ayahnya mengalami masalah keuangan dan ia harus pulang, kami berpisah dan tak pernah berkomunikasi sejak ia pulang ke negaranya ,tanpa aku tau jika aku tengah..."

Baekhyun tercekat untuk melanjutkan perkataannya lagi sampai kedua puncak tangan Baekhyun di raih oleh Chanyeol lalu di kecup dengan sepenuh hati dan membuat dada Baekhyun seakan runtuh dan luruh oleh sikap manis sang suami.

"Katakanlah dengan perlahan jika itu berat bagimu ,kyoong"

Ucap Chanyeol dan Baekhyun mengangguk ribut dan menarik isakannya dan menggantinya dengan rengekan manja.

"Saat itu aku tak tau jika aku tengah mengandung Jiwon. Hamil di luar nikah tanpa status pernikahan ,di usia 19 tahun ,bisa kau bayangkan? Untuk ukuran lelaki desa sepertiku, bisa kau bayangkan bagaimana rasanya harus mendengar semua gunjingan dan penghakiman seluruh dunia tentang bagaimana hinanya menjadi seorang Byun Baekhyun saat itu, sampai sampai..."

Baekhyun menyeka air matanya dan berusaha kuat.

"...aku hampir saja mengakhiri hidupku di tiang gantungan seandainya appa ku tidak menggagalkan rencanaku di tengah malam itu. Ia menangis kencang dan berjanji padaku akan mendukung semua agar aku bisa melahirkan dan membesarkan Jiwon walau tanpa seorang figur suami di sisiku. Kedua orang tuaku menanggung malu karena perbuatanku ,bahkan saat aku harus mencari nafkah di kota ,kedua orang tuaku yang masih aku repotkan untuk mengurus Jiwon hingga sekarang ,eomma masih aku beri tanggung jawab untuk mengurus anakku. Aku berusaha menjadi kuat selama bertahun tahun ,mencoba bertahan dalam pahitnya kehidupan hingga detik aku mengenalmu dan mengajarkan aku banyak hal tentang hidup. Aku kira..."

"Huum"

"...setelah 12 tahun berlalu ,aku sudah berdamai dengan kesakitanku dulu. Tak kusangka melihatnya datang di hadapanku seperti mengingatkanku akan sakit dan rapuh nya aku di saat itu. Apa kau mengerti apa yang ingin aku sampaikan, Loey?"

"Huum. Aku mengerti"

"Aku bukan ingin kembali lagi padanya ,tidak. Aku sudah bahagia bersamamu kini. Tetapi kehadirannya seperti mengusik rasa sakitku yang dulu. Dan lagi pula,aku tak tau pasti apa yang ia mau? Apa ia mengetahui Jiwon? Atau hanya kebetulan saja? Apakah Jiwon akan menerima jika ayah biologisnya itu pergi dan hilang tanpa kabar selama ini,karena aku tidak pernah cerita apapun selama ini kepada Jiwon. Aku tidak ingin menumbuhkan luka dan dendam kepada anakku,Loey. Aku tidak ingin. Lantas apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus mengusirnya dan meyakinkannya untuk tidak datang lagi di hidup ku dan juga Jiwon? Atau aku mengenalkan nya kepada Jiwon sebagai ayah biologis dengan segala resiko nantinya? Tolong katakan kepadaku,Loey. Aku harus bagaimana?"

200703

-tbc-

Update-an ke 6 di hari ini

Tamat sudah semakin dekat yeorobun, adegan nc perlukah sebagai penutup nya nanti?

Kkkk

Serius nanya ini. Harus di jawab

[17]THIRTEEN 《CHANBAEK AU,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang