THIRTEEN.77

2.3K 410 20
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

WORK INI BERJENIS FICLET ; YANG ISINYA TIDAK AKAN LEBIH DARI 500-900WORD /LEBIH TEPATNYA MERUPAKAN SEBUAH IMAGINE DI SETIAP MOMENT NYA

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Saat waktu menunjukkan pukul 12 malam , genap 1 hari sudah Park Chanyeol tak menyentuh titik sadarnya.

Dan Baekhyun masih setia di sana menemani seorang diri di dalam sepi dan diamnya.

Tak banyak yang bisa di katakan perawat dan dokter kepadanya selain di sarankan untuk banyak berdoa dan bersabar menunggu keajaiban datang untuknya.

Si mungil tidak henti terus melafal doanya sambil manik matanya terus menatap sang kekasih yang di batasi dinding kaca tersebut.

"Lekaslah sadar dan sembuh sayang. Aku menunggumu di sini"

Ucap Baekhyun di tengah tengah rasa kantuknya yang tak tertahankan lagi karena ia memang telah berbelas belas jam tak beristirahat.

Ia begitu setia berada di sana , dan hanya akan pergi sebentar jika itu ke toilet atau mengisi perutnya di kantin bawah.

Hari ini Baekhyun hanya 2 kali makan , ia makan pagi pada pukul 7 tadi ,lalu makan siang sekaligus malam pada pukul 4 sore ,setelah itu ia memilih hanya meminum banyak air putih saja hingga kenyang.

Untung saja pakaian Baekhyun berlapis lapis ,hingga ia tidak sampai kedinginan di sana.

Ia memutuskan untuk tidur sejenak di dini hari hingga pukul 4 pagi saat petugas kebersihan menyalakan mesin dan membuatnya tersadar dari mimpi.

"Loey"

Ucapnya pelan saat matanya terbuka sempurna dan otaknya mulai mencerna .

Si mungil segera berdiri lagi dan manik matanya terus menatap ke arah tempat tidur ,namun betapa terkejutnya ia ketika Chanyeol tidak ada di sana.

Tempat tidur tersebut kosong dan tidak ada perawat atau dokter yang bisa ia tanyai untuk menghilangkan kepanikannya saat ini.

"Andwae. Hiks. Di mana Loey? Ya Tuhan . Jaga ia untukku. Aku mohon kepadamu . Hiks"

Isak Baekhyun di langkahnya yang tanpa arah tujuan ke sana kemari mencari tanpa sesuatu yang pasti hingga pukul 5 , Baekhyun baru menemukan titik terang setelah berpapasan dengan seorang dokter yang Baekhyun ingat sebagai salah satu dokter jaga di ruang intensive di mana sang kekasih di rawat 1 harian ini.

"Dokter"

Panggil Baekhyun dengan berlari kencang dan dada yang naik turun.

"Ya"

"Mohon maaf mengganggumu. Tetapi aku ingin bertanya sesuatu kepadamu ,dokter"

"Katakan segera ,karena aku harus  melakukan operasi kepada salah satu pasienku"

"Ye. Aku ingin bertanya di mana keberadaan Park Chanyeol, kekasihku yang seharian ini berada di ruang intensive? Mengapa saat aku terbangun ,aku tidak mendapati nya di sana. Tidak ada juga yang bisa di tanyai karena tidak ada perawat ataupun dokter yang melintas di sana?"

"Ia telah sadar dan di pindahkan ke ruangan observasi sekitar dua jam yang lalu"

"Ommo!"

Pekik Baekhyun sambil menutup mulutnya.

"Terima kasih dokter untuk informasinya . Aku akan segera menemuinya"

Baekhyun berlari sekuat tenaga dan mencari informasi pada bagian administrasi tentang keberadaan Park Chanyeol.

Setelah ia menunggu , sekitar pukul 6 pagi , seorang petugas berbaik hati menunjukkan di mana ruangan kekasihnya dan Baekhyun secepatnya menuju ke sana tanpa fikir panjang lagi.

Ia menaiki lantai 6 dan menuju ke ruangan di sebelah kiri dengan angka 614 ruang observasi kelas biasa .

Ia membuka pintu ruangan yang terdapat banyak bilik yang di sekat dengan 6 gorden ,3 di kiri ,dan 3 di kanan ruangan .

Satu persatu ia jalani sambil membaca papan info pasien hingga ke bagian kanan ujung dan mendapati nama Park Chanyeol tertera di sana.

Ia berjalan pelan dengan menahan air matanya lalu membuka sedikit demi sedikit gorden berwarna krem tersebut hingga memunculkan wajah sang kekasih yang tengah terdiam sambil beradu pandang .

Dada Baekhyun begitu bergemuruh saat itu, antara sedih bercampur dengan haru dan juga bahagia sekaligus menjadi satu.

Wajahnya kembali di basahi oleh deras air matanya sambil tersenyum kepada sang kekasih dengan begitu manis sambil berkata lirih.

"Loey. A-aku. Hiks. Aku rindu padamu"

200605

-tbc-

Update-an ke 4 di hari ini

[17]THIRTEEN 《CHANBAEK AU,MPREG》🔚✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang