Prologue.

4.2K 480 182
                                    

Minyoung menatap kearah mamanya yang baru saja memberikannya uang saku itu, sebenarnya dia sudah mendapatkan kartu kredit, tapi dia tidak mau repot ke mengambil uangnya.

Dia bangkit dari duduknya itu setelah selesai memakan sarapannya.

Tentu dia gak akan ketinggalan juga dengan uang yang diberikan oleh mamanya tadi.

"Nanti Minyoung disana ada teman gak ya?" tanya Minyoung sambil menatap kearah mamanya yang sedang meminum susunya itu.

Taehyun menatap kearah Minyoung sambil mengusap-usap pipi anaknya itu.

Emangnya siapa yang gak mau berteman dengan anaknya itu? Dia mau tau siapa yang akan menolak keberadaan Minyoung?

Anaknya saat ini umur 10 tahun, dia baru akan masuk smp hari ini, karena dia anak akselerasi, maka dia bisa masuk smp duluan dari temannya yang lain.

Sebenarnya dia dan Beomgyu gak terlalu rela anaknya langsung dengan cepat masuk smp, tapi karena Minyoung ingin, ya apa boleh buat.

"Mama tanya, emangnya siapa yang gak mau berteman dengan Minyoung?"

Dia melihat Minyoung menggelengkan kepalanya, tidak ada yang tidak mau berteman dengannya.

Malah saat itu orang-orang menyapanya semua.

"Ayo, sekarang ke sekolah, lagipula harusnya papamu yang mengantarmu, tapi karena dia sibuk, jadi Minyoung sama mama aja, gak masalahkan?" tanya Taehyun sambil mengenggam tangan anaknya itu.

Padahal dulu tangan anaknya munggil sekali di tangannya, sekarang masih tetap munggil.

Di umurnya yang baru masuk ke 28 tahun, dia sudah mempunyai anak berusia 10 tahun.

"Pastikan kamu gak akan melupakan Seojin, ok? Walaupun dia masih di SD, tetaplah bermain bersamanya," ingat Taehyun membuat Minyoung menganggukkan kepalanya.

Tentu saja dia gak akan lupa sama Seojin, anaknya tante Minseo.

Sebenarnya Minyoung itu bersekolah di smp tempat Beomgyu sekolah dulu, karena sekolahan suaminya itu bisa melakukan akselerasi.

Minyoung terus memperhatikan jalanan dari jendela yang ada di sebelahnya, berbeda dengan mamanya yang sibuk melakukan sesuatu di laptopnya itu.

"Lain kali kita jalan-jalan, ok?"

"Mama gak perlu berkata begitu, mamakan selalu ada sama Minyoung, papa juga," balas Minyoung lalu kepalanya diusap pelan oleh Taehyun.

Taehyun gak enakan saja karena harus sibuk kerja, ketemu dengan anaknya saat dirinya pergi dan pulang dari kantor saja.

Tapi tentu saja dia sangat perhatian ke anaknya.

"Adek kapan lahirnya?"

"Kenapa? Minyoung gak sabar?" tanya Taehyun saat melihat Minyoung yang sedang meletakkan kepalanya di perut mamanya.

Mamanya bilang dia akan mempunyai adik, makanya Minyoung tampak senang.

Lagipula dia berharap adiknya gak bisa lihat hantu sepertinya, karena itu mengerikan sekali.

Buktinya ada hantu yang sedang mengajaknya berbicara saat ini, namun Minyoung malas menanggapinya.

"Mama, sebenarnya kenapa ada banyak hantu yang minta tolong dengan Minyoung? Kenapa enggak sama papa? Kan papa bisa melihat juga," tanya Minyoung dengan sebal sambil pipinya yang malah dicubit gemas oleh mamanya itu.

"Karena papamu gak mau aja, tapi kalau kamu berniat untuk menolong mereka, ya tidak masalah," jawab Taehyun membuat Minyoung cuma bisa diam.

Dia masih ragu dengan hal itu, apa yang bisa diharapkan oleh hantu dari bocah berusia 10 tahun sepertinya.

Akhirnya Minyoung cuma bisa melambaikan tangannya ketika sudah sampai di smp.

Ada banyak orang yang memperhatikannya.

Manusia ataupun hantu, sama-sama melihatnya saat ini, apakah dia tampak aneh.

Apa dirinya gak cocok pakai seragam smp?

Minyoung berjalan dengan cepat, karena dia bisa merasakan aura di sekolahnya ini lebih menyeramkan dari aura di sekolahnya dulu.

Lalu dia berhenti berjalan ketika ada hantu yang melayang di hadapannya.

Mukanya seram, Minyoung cuma bisa memainkan jarinya saat ini.

"Tolong aku."

Mamanya benar, dia sepertinya akan menolong para hantu yang membutuhkan dirinya.

Tbc.

Punten, Never Ending aja belum tamat, lah aku sudah buat cerita baru aja, emang terbaik ya:")

Tapi sebenarnya aku juga gak tau sih ini bakalan lanjut apa enggak, tergantung dulu.

Kalau ada yang banyak minta dilanjut bakalan aku lanjut, kalau votenya dikit, komennya dikit, wah bau-baunya jadi draft aja.

Ok, jadi lanjut apa enggak?

Semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.



















Salam,



Anaknya Taekook.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang