90. Suspect.

883 203 104
                                        

Sebelum baca book ini, kalian baca dulu book baruku ya, lebih jelasnya booknya si Hanyoung, kan pada minta tuh, aku buat deh, judulnya Reckless, dibaca ya, vote dan komennya aku tunggu lho, thanks.

***
Minyoung mengigit penanya karena bingung dengan soal yang diberikan oleh mamanya itu.

Padahal dia bisa mengalahkan mamanya, namun untuk soal yang diberikan saat ini dia gak tau.

Sebenarnya bukan soal pelajaran sih, lebih ke logika, perusahaan mamanya itu sedang bekerja sama dengan perusahaan game, jadi ini untuk game logika gitu.

Mamanya menyuruhnya untuk menjawab tebakan dari soal tersebut dan Minyoung sedang berusaha saat ini.

Dia gak mau dong gak bisa jawab, malu tau, mamanya tentu saja sudah tau jawabannya.

"Kalau gak bisa jawab gak usah dipaksa gitu," ucap Hohyeon yang duduk di sebelah pacarnya itu.

Lalu dia mendorong sebuah minuman ke Minyoung, saat ini mereka ada di kamar Minyoung, tapi jangan mikir aneh-aneh dulu.

Soalnya ada beberapa teman kelasnya juga, seperti tugas kelompok terakhir sebelum mereka lulus dari sekolah ini.

Sayang sekali mereka tidak sekelompok sama Seokjun dan Minhyuk.

"Harga diriku akan hancur kalau gak bisa jawab soal ini," ucap Minyoung membuat Hohyeon meringis lalu segera menoleh kearah meja yang dimana anak kelasnya sedang mengerjakan tugas bagian mereka.

Minyoung memang ingin mendapatkan tugas yang akhir, jadi biarkan anak kelasnya mengerjakan duluan lalu dia akan merampungkannya, kalau ada yang salah nanti dia akan benarkan.

Hohyeon sih sudah mengerjakan duluan bagiannya karena dia bagian pertama sekali dari tugas, bahkan dia jadi ketua kelompok saat ini.

Anak kelasnya gak rese lagi juga sih, jadi mereka oke aja mau Hohyeon jadi ketua ataupun enggak, lagipula tuh cowok pintar dan gak merugikan mereka sama sekali.

Matanya melihat handphone pacarnya itu berdering dan ternyata mamanya menelpon.

"Handphonemu bunyi."

Minyoung segera mengambil handphonenya dan segera mengangkatnya, Hohyeon cuma bersandar di dinding yang ada di dekat mereka.

Sambil memperhatikan kelompoknya yang sedang mengerjakan tugas mereka.

"Bagaimana? Sudah tau jawabannya?" tanya mamanya itu membuat Minyoung berhenti mengigit penanya.

"Sudah," balasnya walaupun aslinya dia belum tau jawabannya apa.

Tapi menurut Minyoung, jika ada yang menanyakan hal seperti itu, jawab dulu saja, nanti urusan itu bisa diatur.

"Apa jawabanmu, langsung aja, a, b, c, atau d?"

Minyoung melihat sekilas kearah laptopnya.

"C," balasnya membuat Taehyun tertawa kecil, Minyoung jadi takut bisa jadi jawabannya salah.

"Kamu pintar, jawabannya benar kok, berapa jam kamu berpikir?"

Kok terdengar seperti ejekan ya? Tapi Minyoung batal menanggapi hal itu ketika melihat handphonenya yang tadi hanya dalam mode panggilan biasa berubah menjadi video call.

Dia mengangkatnya dan segera melihat muka adiknya disana.

"Kakak kapan pulang?" tanya Hanyoung sambil mencoba meletakkan handphone mamanya agar tetap berdiri.

Namun belum sempat Minyoung menjawab, handphone milik mamanya itu sepertinya terjatuh ke bawah.

Adiknya memang ceroboh tapi tenang saja sih, dia ataupun orang tuanya gak akan marah dengan tingkah ceroboh adiknya itu, lagipula menurut Minyoung, Hanyoung itu tetap adiknya yang terimut.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang