28. Again.

1K 272 125
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Beruntung sekali Hohyeon mendapatkan beasiswa di sekolahan ini, karena dia saja bahkan mendapatkan uang jajan dari sekolahan ini.

Dia juga diberikan kartu kredit yang akan diisi setiap bulannya dan jumlahnya juga sangat banyak, dia bahkan gak akan menghabiskannya, lebih baik dihemat saja walaupun kata pihak sekolah kemarin, kalaupun habis nanti akan diisi bulan depannya, tapi tetap saja dia gak akan berniat melakukannya.

Ya memang sih kelihatan juga disini makanan di kantinnya saja dibayar menggunakan kartu, semuanya serba menggunakan kartu jadi setiap siswa disini mendapatkan beberapa kartu.

Pertama kartu untuk daftar hadir, lalu kartu kredit untuk kebutuhan apapun dan bisa digunakan selalu, terakhir kartu untuk membuka kamar asrama.

Dulu kata Minyoung, orang tuanya menggunakan kunci untuk membukanya, sekarang gak lagi biar lebih aman dan gak ada lagi kejadian aneh seperti dulu, entahlah apa maksudnya.

Soalnya berita tentang sekolahan ini selalu saja bagus dan gak ada berita aneh yang mengikutinya.

Kamar asramanya juga nyaman, sangat nyaman dan malah jauh lebih bagus dari kamarnya saat di rumah, dia gak bisa mendengarkan lagi bentakan ayahnya di rumah, dia malah jadi cemas dengan ketiga adiknya itu, walaupun kata mereka, mereka akan saling menjaga kalau ayahnya menjadi kacau.

Lain kali dia ingin mengajak adiknya kesini, lagipula asramanya boleh dimasuk oleh keluarga atau teman sekolahnya.

Tapi dia gak akan membiarkan Minyoung ataupun Seokjun masuk.

Dirinya kali ini sedang tiduran diatas ranjang setelah sekolahnya selesai, tidak belajar juga, sepertinya minggu-minggu awal masuk akan tetap seperti ini karena guru pasti akan memperkenalkan diri mereka dulu baru belajar.

Sesi perkenalan membuatnya tidak nyaman karena cemoohan dari anak kelasnya itu terdengar memuakkan sekali, walaupun ya Minyoung atau Seokjun akan membelanya, rasanya malu sendiri.

Dia bisa membela diri sendiri, dia mendengar suara ketukan di pintunya, Hohyeon segera bangkit dari atas ranjangnya, heran siapa sore-sore begini datang ke kamar asramanya.

Seingatnya tadi, Minyoung akan tiduran saja di kamarnya, Seokjun katanya mau menjelajah sekolah ini, jadi siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

Dia segera membuka pintu kamarnya itu dan melihat Minyoung dan Seokjun yang tersenyum sambil membawa kantong plastik berisikan makanan yang sepertinya mereka beli di mall.

"Ayolah, masa kami gak boleh masuk, apa perlu ke kamarku?" tanya Seokjun membuat Hohyeon akhirnya mundur dan membiarkan pacar dan temannya itu masuk ke dalam kamarnya.

Seokjun memperhatikan kamar Hohyeon yang tampak biasa aja, iya sangat biasa aja.

"Padahal uang yang diberikan oleh sekolah sangat banyak, tidak berniat membeli sesuatu untuk memenuhi kamarmu?" tanya Seokjun namun Hohyeon cuma mengangkat bahunya tampak tidak peduli.

Minyoung menaruh kantong berisikan makanan yang dibeli oleh Seokjun, tuh cowok bertemu dengannya saat Minyoung baru turun dari lift, berniat mau ke mall untuk membeli sesuatu tapi malah diajak ke kamar pacarnya, jadi dia gak akan menolak.

"Oh, kamu gak mau kami masuk pasti mau melakukan hal aneh ya?"

Minyoung segera menoleh ketika mendengar suara agak besar dari belakangnya, dia bisa melihat Seokjun yang mengusap kepalanya ketika tangan Hohyeon barusan saja mengeplak kepalanya itu.

"Bicara apaan kamu? Jangan membuat omongan, lagipula kalian habis darimana?"

"Aku mau ke mall, tapi kak Seokjun mengajakku untuk ke kamar kakak, jadi aku ikut," balas Minyoung sambil duduk di dibawah bersama Hohyeon dan Seokjun.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang