57. Strange.

834 222 88
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung cuma tersenyum melihat adiknya yang datang sambil menghiburnya itu, dia malah keingat dirinya yang pernah menghibur mamanya dulu.

Orang tuanya ada di kamarnya tidak pergi kemanapun kecuali memang mau membeli makan diluar, apakah mereka bekerja? Tentu saja tidak.

Semua waktu mereka diberikan untuk dirinya, terbukti saat ini mamanya itu memberikannya semangkuk buah yang sudah dipotong.

"Makan itu ya, apakah masih sakit?"

Minyoung menggelengkan kepalanya, kalau dia seperti ini gak sakit, kalau dia menggerakkan tubuhnya baru lumayan perih tapi gak sampai perih banget.

Pintu ruangan inapnya tiba-tiba terbuka dan ada beberapa yang datang, seperti ketua eskulnya, lalu beberapa anggota osis, Seokjun, Minhyuk, dan tentu pacarnya.

Taehyun tersenyum saat menyambut mereka, dia pikir anaknya tidak memiliki teman disana.

"Kamu baik-baik saja, kan?" tanya beberapa orang disana membuat Minyoung mengangguk.

Beomgyu cuma duduk saja disana sambil memperhatikan, lalu dia melihat Hanyoung yang memegang kaki pacar anaknya disana.

Hohyeon menoleh ke bawahnya sambil tersenyum, "Kenapa?"

"Gendong," jawabnya membuat Hohyeon langsung mengendong tubuh Hanyoung.

Seokjun dan Minhyuk sedang memperhatikan Hanyoung yang saat ini di gendongan Hohyeon.

"Padahal dia susah untuk dekat dengan seseorang," ucap Taehyun tiba-tiba ketika melihat Hanyoung yang menerima sebuah cokelat dari Minhyuk.

"Iyakah?"

Seokjun menoleh sambil melihat kearah Taehyun yang merupakan mamanya Minyoung sekaligus bocah laki-laki yang ada di gendongan Hohyeon saat ini.

"Iya, sungguh mengejutkan dia bisa dekat dengan kalian bertiga."

Hanyoung menepuk-nepuk pelan pipi Hohyeon dan itu tampak mengemaskan sekali.

Berbeda dengan Minyoung yang sibuk dengan teman-teman osis dan ketua eskulnya itu, lagian mana mungkin dia mengabaikan orang yang menjenguknya.

Tadi juga sudah ada pihak sekolah yang jenguk.

Papanya tampak tenang, entah Minyoung tidak tau, apakah papanya sudah membuat rencana? Siapa yang tau bukan?

Dia tau papanya gak akan semudah itu meloloskan seseorang yang menyakiti orang terdekatnya.

Lagi-lagi pintu ruangan ini terbuka dan Minyoung bisa melihat ada para neneknya yang datang bersama kakeknya.

Karena ini ruangannya sangat besar jadi gak terasa sesak sama sekali.

"Astaga, cucuku tersayang, kamu baik-baik saja bukan? Bagaimana bisa kamu seperti ini," tanya neneknya itu sambil memegang muka cucunya yang tampak tersenyum, Minyoung cuma bisa tersenyum.

Lagipula dia mau menjawab apa?

"Bukankah itu keterlaluan, bagaimana sih kamu, anakmu jadi korbannya," tegur Gyuri ke anaknya itu, Beomgyu cuma memutarkan bola matanya.

Mamanya perasaan dari dia dulu masih sekolah sampai sekarang memarahinya seperti dia anak kecil.

"Siapa yang melakukannya?"

"Dia sudah tewas," balas Taehyun sambil menoleh kearah mertuanya itu.

Keluarganya kaget, oh kasus ini gak ditayangkan di berita ya, karena emang sengaja, Beomgyu dan Taehyun gak mau hal ini diberitakan karena pasti akan membuat panjang masalah.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang