Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Minyoung menatap kearah Minhyuk yang tampak santai sekali saat ini, padahal bukankah dia habis membunuh orang?"Kenapa?"
"Enggak," balas Minyoung dengan cepat lalu Minhyuk berjalan kearahnya.
Minhyuk cuma tersenyum kecil, "Bingung? Sebenarnya aku hanya melakukan hal semacam itu jika memang sudah dalam keadaan yang sangat bahaya, itu reflek, mungkin?"
Tapi entah kenapa Minyoung gak percaya begitu saja dengan perkataan Minhyuk barusan.
"Mama bohong, aku tau mama bohong," balas Minyoung yang cuma memegang gelas yang berisikan coklat panas itu.
Lagipula mereka hanya berdua saat ini di dalam kamar Minyoung tentu saja, setelah beberapa jam di introgasi, polisi membebaskan mereka.
Minhyuk yang mendengar Minyoung yang berkata begitu cuma diam.
Mana mungkin juga orang sepintar Minyoung bisa percaya dengan perkataannya walaupun mukanya sudah sangat memungkinkan tadi.
"Baiklah, itu bukan kejadian yang pertama, aku pernah melakukannya dulu saat smp," balas Minhyuk pada akhirnya, dia gak berniat untuk bohong juga sih.
Lagipula dia juga tau mana mungkin Minyoung mau melaporkannya.
"Kenapa mama membunuhnya?"
"Kamu walaupun curiga denganku masih tetap memanggilku mama ya," balas Minhyuk yang malah membahas hal lain.
Lalu dia bisa melihat mata Minyoung yang tampak meminta penjelasannya itu.
"Aku membunuhnya karena dia mau menyelapkanku, karena aku pernah membuat malu kelas, mungkin? Lagipula aku memang saat itu melihat hantu, namun semuanya tidak percaya dan menghinaku dengan kata cari perhatian padahal faktanya bukan seperti itu dan ya berakhir dengan aku yang membunuh teman kelasku," jelas Minhyuk masih dengan biasa saja saat ini.
Minyoung menoleh sekilas kearah Minhyuk lalu meminum coklat panasnya.
Sekarang sudah pukul 8 pagi, kamar Minhyuk tentu saja masih dijadikan sebagai tkp, dia gak masalah sih.
Dia bisa tidur di kamar tunangannya nanti.
"Lalu dengan cara apa mama membunuhnya?"
Minyoung menoleh kearah Minhyuk yang menaruh dagunya di tangannya itu.
"Mendorongnya ke rel kereta," balas Minhyuk dengan santai membuat Minyoung merinding sendiri.
Bahkan hantu yang berada di dekat Minyoung ikutan merinding padahal dia sudah jadi hantu.
"Ya, bukankah cowok di hadapanmu ini sama gilanya seperti papamu," ucap hantu di dekatnya itu membuat Minyoung menghela nafasnya.
"Mama menyesal?"
"Mana mungkin, orang seperti mereka memang pantas bukan jika musnah," balas Minhyuk sambil mengambil gelas berisikan coklat panas juga itu.
Cuaca pagi hari ini memang lumayan dingin, karena emang masih pagi sih.
"Terakhir, mau melaporkanku?"
"Tentu saja tidak, aku hanya kaget, namun aku juga mau berterima kasih juga, jika mama tidak membunuhnya mungkin dia sudah berhasil membunuhku tadi," jawab Minyoung dengan sungguh-sungguh, dia pikir Minyoung akan ketakutan dengannya dan reflek mau menjauh, siapa yang tau bukan.
Dia agak heran sih kenapa muka Minyoung tampak biasa saja saat mendengarnya menjelaskan apa yang pernah dia lakukan.
"Kamu pernah membunuh seseorang? Tidak mungkin bukan ada banyak sekali hantu yang mendekatimu tanpa arti yang jelas," tanya Minhyuk membuat Minyoung terdiam, Minhyuk kan emang bisa melihat hantu sama sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minyoung's Journal
Fanfiction[On Hold] Spin off Never Ending. Ketika Minyoung baru saja masuk ke SMP, dirinya melihat ada banyak sekali hantu yang meminta bantuan ke dirinya, apakah dia perlu membantu hantu tersebut? #1 in rocketpunch || 060421 #1 in misteri || 270521 ➡️30.01.2...