42. Choice.

1K 250 201
                                    

Sebelum membaca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

****
Ternyata mereka berempat menonton film yang sama jadi ya gak salahkan kalau mereka barengan aja, walaupun mereka sudah beli tiket lewat handphone mereka sih.

Masalahnya adalah, kenapa bangku Seokjun dan Minhyuk itu sebelahan banget, kebetulan?

Yakin kebetulan? Bukannya agak miris nonton bioskop sendirian.

Mau bertanya hal lebih jauh tapi dia takut ah, Minhyuk itu sama kayak mamanya, persis sana.

"Menurutmu mereka pacaran atau gimana?" tanya Minyoung sambil bertanya ke Seojin yang sedang makan spagettinya itu.

Mereka belum masuk ke dalam bioskop sih, masih ada waktu satu jam.

Seojin melihat kearah dua cowok yang ditanyakan oleh Minyoung ke dirinya, mereka sedang makan di salah satu meja yang ada di restoran cepat saji ini.

Katanya kebetulan sama-sama gak ada temen nonton, kenapa gak barengan aja, mencurigakan.

"Backstreet, mungkin?" jawab Seojin yang malah seperti tidak yakin, siapa tau itu benar bukan.

Minyoung yang mendengarnya langsung tersadar, benar juga bagaimana kalau mereka itu aslinya backstreeet, jangan bilang selama ini di sekolahan mereka suka ketemuan.

Tapi sebentar, Seokjun, dia, dan Hohyeon selalu barengan kemanapun, kecuali jika ada urusan eskul, mereka bakalan pisah.

Selain itu, mereka akan bersama, jadi gak mungkin dia pergi diam-diam bertemu dengan Minhyuk, bingung.

Lagipula Seokjun dan Minhyuk suka berbicara soal masalah kelas aja karena mereka ketua dan wakil kelas jadi ya harua bicara satu sama lain.

Entahlah, dia akan diam saja, sampai Seokjun bicara sendiri, karena dia yakin mana mungkin tuh cowok bohong ke dirinya.

Seokjun yang duduk berhadapan dengan Minhyuk menoleh kearah Minyoung yang menatap kearah mejanya itu, pasti mikirin hal aneh-aneh tuh cewek.

Padahal dia bicara jujur kok saat di lift, gak ada hubungan apa-apa dengan Minhyuk.

"Kamu kenapa?" tanya Minhyuk saat melihat Seokjun yang menatap kearah belakangnya, dia ikut menoleh ternyata kearah Minyoung dan teman Minyoung itu.

Matanya menoleh kearah Seokjun lagi.

"Oh? Suka dengan temannya Minyoung?" tanya Minhyuk sambil memakan burgernya membuat Seokjun memutarkan bola matanya.

Tidak mungkinlah, dia gak tertarik sama Seojin, lagipula diakan hanya bilang tuh cewek cantik, bukan berusaha mendekati dia.

Lagipula kenapa tiba-tiba bertanya begitu coba, lalu matanya menatap kearah Minhyuk yang sedang makan burgernya masih saja dengan sassy.

Ketika ada yang menatap tuh cowok maka Minhyuk langsung menatap tajam mereka, mengerikan.

Setelah selesai makan Minyoung segera mengajak Seojin untuk segera ke bioskop, tapi mau beli popcorn dulu.

Siapa yang bayar? Tentu saja tuan putri Minyoung, ah salah nona muda.

Karena Minyoung malas ditraktir, saat ketua eskulnya itu traktir, Minyoung rada gak mau, karena dia masih bisa bayar sendiri, hanya dia kayaknya yang gak suka ditraktir.

Semua orang suka, Minyoung tampak ogah, maklum orang kaya.

"Kamu pergi bersama sopirmu kesini?" tanya Seokjun yang berada dibelakang Minyoung yang sama-sama ingin membeli popcorn.

Minhyuk ada di sebelah Seojin, entahlah dia disuruh tunggu disini padahal dia mau duduk aja.

"Nope, aku bawa mobil, kaget gak?" jawab Minyoung sambil menoleh kearah belakangnya namun Seokjun tampak tidak kaget sama sekali mendengarnya.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang