Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Makasih lho sudah suka banget sama book ini, bahkan masih setia komen, ada yang gak komen lagi padahal dulu sering, dahlah:")
***
Minyoung menghela nafasnya sambil menatap kearah papa dan mamanya saat ini."Apakah perlu sampai membunuhnya begitu?" tanya Minyoung sambil memakan makanan yang dibuatkan oleh mamanya tadi.
Tadi Minyoung menyuruh orang tuanya untuk datang karena dia mau bertanya banyak hal dan juga jangan lupakan mereka gak membawa adiknya, karena katanya besok Hanyoung akan diajak pergi oleh neneknya, ya setidaknya dia bertemu dengan orang tuanya.
"Membully secara langsung di depan mata mama, menurutmu bagaimana?" jawab Taehyun sambil tersenyum ke anaknya yang cuma diam itu.
Iya emang saat itu cewek itu menamparnya dan dibelakang mamanya melihat hal itu, wajar sih jika mamanya marah, soalnya orang tuanya saja gak pernah melakukan hal itu dan cewek itu bisa seenaknya menamparnya.
"Tapikan gak dibunuh juga, ih mama," balas Minyoung sambil cemberut ke mamanya itu.
Taehyun cuma mengangkat bahunya dan Beomgyu cuma menyimak aja, lagipula dia itu hanya mendapatkan tugas aja dari istrinya, jadi dia lakukan, kapan lagi membunuh, dia sudah lama tidak melakukannya.
Saat mau membunuh keluarga Ahyeon, keluarga itu sudah bunuh diri duluan, jadi dia gagal.
Nah mendapatkan hal ini, dia tentu saja senang, lagipula enak saja menyakiti anaknya.
"Pacarmu tau kalau papamu membunuh?"
"Dia sudah menebaknya saat guru bercerita tentang kasus yang dilakukan oleh papa saat papa sama mama sekolah disini," jawab Minyoung yang kaget saat pacarnya bisa menebak siapa yang membunuh semuanya.
Papanya tampak biasa aja gak ada reaksi sama sekali walaupun ada orang lain yang mengetahui dirinya adalah seorang pembunuh.
"Papa kok biasa aja?"
"Emangnya papa harus berkata apa? Bukankah kalau dia macam-macam maka ucapkan selamat tinggal ke pacarmu, Minyoung."
Minyoung menatap papanya dengan kesal, memang dia tidak bisa memilih pacarnya, dia tentu akan tentu memilih papanya, tidak perduli dikatain anak papa atau bagaimana, dia memang sayang orang tuanya mau bagaimana lagi.
"Kamu serius sekali semenjak masuk sma, papa tidak akan melakukan hal itu," lanjut Beomgyu sambil mengacak-acak rambut anaknya.
Dia melihat sekitar kamar anaknya yang kebetulan adalah kamarnya dulu, anaknya pasti melihat hantu yang bahkan selalu dia lihat selama 3 tahun sekolah disana, semoga dia gak merasa kaget sih.
"Aku sering dimarahin sama Jinhee, hantu yang tersambar petir itu, pernah satu tim dengan mama sama papa," adu Minyoung membuat Taehyun yang ada disana memutarkan bola matanya.
Tuh cewek sudah jadi hantu saja masih menyusahkan orang.
"Dia gak mau menghilang sebelum kami mati kan?"
Minyoung yang mendengarnya langsung menganggukkan kepalanya, tuh hantu sepertinya dendam sekali dengan orang tuanya, padahal mereka gak membunuh tuh cewek.
"Aku masih teringat dengan Jake yang menangis ketakutan karena melihat tuh cewek mati," ucap Beomgyu membuat Taehyun tertawa bersama suaminya, benar sih.
Itu hal lucu, bahkan mereka sampai tidur bertiga saat itu.
"Itu dia memang bunuh diri?"
"Yups, dia mencoba bunuh diri, tapi sebelum jatuh dia malah tersambar petir duluan, bahkan sebelum matipun dia sudah dibuat sakit dulu," jawab Beomgyu sambil menatap anaknya yang tampak tertarik dengan cerita dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Minyoung's Journal
Fiksi Penggemar[On Hold] Spin off Never Ending. Ketika Minyoung baru saja masuk ke SMP, dirinya melihat ada banyak sekali hantu yang meminta bantuan ke dirinya, apakah dia perlu membantu hantu tersebut? #1 in rocketpunch || 060421 #1 in misteri || 270521 ➡️30.01.2...