79. Shocked.

882 217 84
                                        

Sebelum baca, vote dulu lalu komen, ok thanks.

***
Seojin menatap kearah Minyoung yang mendengus saat melihat banyak orang menutupinya dari tadi.

Padahal dia sedang melihat mamanya lagi ikut pertandingan renang disana, ya ada Minhyuk yang berada disana dengan posisi sudah siap dengan banyak peserta dari sekolah lain juga.

Hohyeon cuma menatap biasa aja sambil memakan roti ditangannya, Seokjun mah sama aja kayak Hohyeon.

Dibilangin Minyoung itu sangat berlebihan ke Minhyuk, tapi bodoamat lah diakan memang sayang ke mamanya itu.

"Bisa duduk gak? Aku gak bisa lihat," tegur Minyoung yang kesal ke cowok di hadapannya itu.

Cowok tersebut karena gak mau cari masalah ya akhirnya duduk, dia telat sih makanya dapat bangku yang dibelakang begini mana jauh lagi dari kolam berenangnya.

Minhyuk bisa melihat kearah bangku penonton disana ada Minyoung yang tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Bibirnya tersenyum saat melihat itu, dia melambaikan pelan tangannya kesana sebelum bersiap untuk terjun ke kolam.

Lawannya tampak tangguh semua, heran kenapa harus dia yang melawan mereka? Padahal inikan harusnya lebih pantas dilawan oleh seniornya, tapi ya entahlah juga apa yang terjadi dia hanya menurut daripada buat masalah.

"Apakah mamamu itu bisa menang? Lawannya terlihat lebih banyak pengalamannya."

Minyoung menoleh sekilas kearah Seojin.

"Perkataanmu terdengar seperti meremehkan pengalaman mama Minhyuk," balas Minyoung membuat Seojin terdiam sepertinya berbahaya sekali ya berbicara begitu ke Minyoung.

Minhyuk langsung segera terjun ke kolam sambil mengayunkan tangannya agar tidak kalah dari peserta lainnya.

Jaraknya itu 15 meter dia harus bisa memang dan dia juga gak mau kalah, intinya dia harus menang.

Maunya sih gitu tapi dia kalah, iya kalah dia juara 3, hanya mendapatkan perunggu, memang sih masih ada anak lainnya yang menang membuat sekolahnya bangga tapi tetap saja dia menatap kesal kearah seniornya itu.

Bagaimana bisa mereka melawan perenang yang junior dan menaruh dirinya ke peserta yang sudah senior, mereka takut kalah? Takut malu? Jadi mengumpannya kesini.

"Mama gapapa?" tanya Minyoung saat turun dari bangku penonton dan menghampiri Minhyuk yang mengangguk sambil tersenyum.

Menipu sekali padahal aslinya Minyoung tau cowok di hadapannya ini tampak kesal karena kalah walaupun ya dia masih juara 3 sih.

Ternyata sifat seperti ini saja sama, jadi dia cocok bukan jadi anaknya Minhyuk.

"Santai aja Minyoung, aku bisa menang nanti di lomba yang lain," balas Minhyuk sambil melepaskan tangannya dari kalung medalinya itu.

Minhyuk melihat kearah kakak kelasnya yang tampak memang merencanakan hal aneh ke dirinya, Minyoung ikut menoleh namun tangannya sudah ditarik duluan oleh mamanya itu.

"Sini, aku traktir."

"Gak mau, mama gak perlu traktir," balas Minyoung dengan cepat karena memang dia gak mau ditraktir orang sih.

Minhyuk akhirnya cuma diam memperhatikan Minyoung yang mengajaknya pergi dari sana itu.

Lagipula acaranya sudah selesai, dia juga sudah ganti baju jadi buat apa lama-lama disana.

Malas juga melihat seniornya yang terlihat merayakan kemenangannya itu.

"Mereka curang ya."

"Biarkan aja," balas Minhyuk sambil tersenyum kearah Minyoung yang memperhatikan cowok di sebelahnya itu.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang