6. Partner.

1.5K 371 169
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung kembali lagi sendirian di sekolahan ini, papa mamanya sudah pulang dan tentu saja dia bisa melihat muka mamanya yang kesal tadi.

Papanya malah biasa aja seperti sengaja membuat mamanya begitu.

"Minyoung mau ke kantin?" ajak anak kelasnya membuat Minyoung menoleh.

Lalu menggelengkan kepalanya, apa-apaan itu.

Mereka mengajaknya pergi ke kantin setelah melihat orang tuanya, wah sungguh muka dua sekali, sangat terlihat bukan.

"Kalian aja, aku mau dikelas aja," balas Minyoung sambil tersenyum kecil, lalu Hohyeon yang duduk dibelakang Minyoung cuma bisa melihat anak cewek kelasnya itu.

Lalu matanya segera menoleh kearah lain ketika ada salah satu dari cewek tersebut melihatnya menatap mereka tadi.

"Apa lo lihat-lihat, mata miskin lo itu gak pantas ngelihat gue," ucapnya dengan kasar membuat Minyoung menatap kearah cewek yang ada di sebelahnya.

Apa-apaan coba? Mata miskin? Emang ada? Dasar gak jelas.

Hohyeon yang dihina begitu cuma bisa diam, dia malas menanggapi cewek, apalagi kalau ngajak berantem cewek.

Dia yang sudah gak ada harga diri disini, tambah gak ada harga diri saja nanti.

"Emangnya ada mata miskin? Mata itu sama aja semuanya, mana ada mata miskin, jangan bicara hal yang aneh, kak," ucap Minyoung membuat cewek-cewek dikelasnya itu mulai menjauh dan membicarakan Minyoung dari belakang.

Dasar sombong sekali dia mentang-mentang orang kaya raya.

Minyoung yang dihina begitu cuma bisa memutarkan bola matanya, dia kaya emang terbukti dan gak mengakui.

"Kakak gak mau melawan?"

"Aku bakalan gak punya harga diri dan malah dibully, cukup saat sd aja dibully," balasnya sambil menatap kearah Minyoung yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

Apa-apaan sih nih cewek, buat bingung aja.

"Ada nomor handphone?"

"Buat apa?" tanya Hohyeon sambil menatap bingung kearah Minyoung yang memberikan handphonenya itu.

Berniat menyuruh cowok di hadapannya itu untuk memberikan nomornya.

"Apa ya, buat mengajak jalan-jalan mungkin?" jawab Minyoung sambil tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya.

Dia kenapa bertingkah seperti itu coba, lucu malah melihat muka Hohyeon yang tiba-tiba memerah begitu karena ucapan yang tidak jelas.

"Kali aja kakak butuh bantuan atau aku butuh bantuan, lagipula aku tidak tau mau berteman dengan siapa," lanjut Minyoung sambil mendorong handphonenya agar mengarah ke Hohyeon itu.

Hohyeon kembali berpikir memerlukan bantuan ke orang sepertinya? Cewek di hadapannya ini gak salah apa?

"Aku gak bisa membantumu, hidupku aja susah, kamu mau menyuruhku membelikan makanan untukmu?"

"Untuk apa aku melakukannya? Uangku banyak, aku masih bisa berjalan, dan aku gak mau uang orang lain," balas Minyoung langsung yang terlihat sombong walaupun sombongnya itu memang kenyataan.

Mau marah tapi dia berkata fakta.

"Aku bisa lihat hantu," ucap Minyoung tiba-tiba membuat Hohyeon yang sedang mengetik nomor teleponnya itu terdiam.

Apa? Bocah berusia 10 tahun dan bentar lagi akan ke 11 tahun ini sedang halusinasi?

"Tidak percaya?"

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang