33. Story.

1.1K 274 117
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung tidak tau mau melakukan apa selain mencoret-coret buku yang ada di mejanya saat ini, gurunya terus menanggapi anak kelasnya yang meminta gurunya itu bercerita apa saja yang terjadi pada tahun-tahun yang lalu.

Sebenarnya gak ada yang menarik bagi Minyoung, makanya dia gak mau menanggapi perkataan gurunya itu.

Hohyeon yang ada disana juga cuma menyimak saja, karena dia yakin anak kelas ini aslinya cuma tidak ingin belajar aja, jadi biarkan gurunya bercerita asal mereka gak belajar, ya begitulah.

Apalagi rata-rata ingin seperti itu, mau ini kelas unggulan sekalipun tetap saja semuanya sama.

Ada kalanya yang pintar juga lelah untuk belajar, Minyoung contohnya, dia lumayan lelah karena anak kelasnya gak ada yang bisa mengalahkannya, menunggu mereka mengejar Minyoung itu melelahkan sekali, bukan?

"Oh iya, bagaimana ibu cerita tentang kasus yang terjadi di sekolahan ini? Ada banyak berita di web khusus murid sekolahan yang pernah diberitakan disana beberapa belas tahun," pinta salah satu anak kelasnya membuat guru disana cuma bisa tersenyum.

"Kalian tau ya? Itu kasus yang sangat lama, saat itu saja ibu baru saja bekerja disini, kasus itu terjadi di asrama, awal mulanya disana," cerita gurunya itu membuat Minyoung yang awalnya bosan langsung tampak tertarik.

Setidaknya dia bisa mendengar dari sudut pandang gurunya ini.

Dia sudah mendengar dari sudut papa ataupun mamanya, walaupun dari sudut papanya semuanya mengerikan, karena papanya yang melakukan hal itu.

"Saat jam pulang sekolah, ada beberapa murid datang ke salah satu kamar teman mereka yang gak masuk sekolah, jadi mereka inisiatif untuk cari tau, tapi ternyata mereka malah menemukan teman mereka itu sudah terbujur kaku di kamarnya dengan luka tusukan di dadanya," cerita gurunya itu membuat ada beberapa murid yang tampak takut.

Ada juga yang berkata mengerikan, saat gurunya bertanya sepertinya jangan membahas itu, tapi semua langsung minta lanjut.

"Kalian tau Kang Taehyun?" tanya gurunya itu membuat mereka langsung menoleh kearah Minyoung.

"Orang tuanya Minyoung?" tebak Seokjun membuat guru yang ada disana menganggukkan kepalanya.

Minyoung gak tau sih maksud gurunya bertanya seperti itu apa, tentu saja semua angkatan tau siapa itu Kang Taehyun.

Foto mamanya masih nomor satu saat ini disana, baru diikuti oleh papanya, dan lain-lain.

"Yang meninggal adalah teman Taehyun, lalu selanjutnya beberapa hari kemudian di bioskop, ada yang meninggal lagi, kalian bisa menebak siapa?"

"Teman mamaku lagi?" tebak Minyoung membuat gurunya mengangguk.

Dia taulah, karena teman mamanya mati secara bergilir lalu tersisa mamanya sendiri, baru papanya melakukan pembunuhan ke murid yang lain.

Termasuk anak kelasnya sendiri yang mengejeknya? Jadi papanya menahan tangannya agar tetap tenggelam dan mati disana, dia tau.

"Semua teman Taehyun meninggal secara tiba-tiba dan hanya tersisa Taehyun, tapi kalau kalian menebak bahwa Taehyun yang membunuh, maka kalian memiliki pemikiran yang pendek," jelas gurunya membuat murid yang ada disana tergelak, padahal baru saja mereka mau menuduh mamanya Minyoung yang melakukan hal itu.

Minyoung tersenyum miring, bodoh buat apa juga mamanya melakukan hal itu.

"Karena Taehyun mana mungkin menjebak dirinya sendiri agar dibully oleh semua anak sekolahan, bukan? Jadi bukan dia yang membunuh, kasusnya masih terus berlanjut tanpa mengetahui siapa yang membunuh semuanya," lanjut gurunya itu membuat semuanya terus berpikir jika bukan mama Minyoung yang melakukannya.

Maka siapa yang membunuh teman Kang Taehyun dan murid yang lainnya.

"Sebentar, apa ibu bilang tadi, mamanya Minyoung dibully?"

Gurunya itu mengangguk, sangat jelas sekali dulu Taehyun dibully oleh anak sekolahan karena dulunya dia ketua pembully, walaupun setahunya dulu Taehyun hanya membully Choi Beomgyu, yang sekarang sudah menjadi suami dari pembullynya sendiri.

Minyoung yang mendengarnya cuma mendengus, mamanya itu cuma cari perhatian aja saat menjadi pembully, biar diperhatikan oleh papanya.

Dia gak tau sih, mamanya itu terlalu pintar atau apa, bagaimana bisa mamanya melakukan hal itu hanya agar diperhatikan? Padahal bukankah bisa cara yang lebih baik, dia gak tau jalan pikiran mamanya.

"Iya dibully, padahal aslinya setahu ibu, Taehyun hanya membully Beomgyu."

Sebentar, sekarang Taehyun membully Beomgyu, anak kelas ini bingung sendiri dengan keluarga Minyoung.

Bagaimana bisa pembully dan korban bullynya menikah lalu punya anak yang jenius seperti Minyoung, ya walaupun mereka akui kedua orang tua tuh cewek emang jenius buktinya bisa bertahan diperingkat teratas saat ini.

Sampai sekarang tidak ada yang bisa mengeser kedudukan itu, walaupun sepertinya saat ujian semester tiba, maka foto Minyoung akan ada disana, diatas foto mamanya, dia akan mengalahkan mamanya itu tentu saja.

"Jadi intinya gak ada yang bisa menebak siapa pembunuhnya?"

"Tidak ada, karena semuanya dilakukan dengan sangat bersih," balas gurunya itu sambil tersenyum melihat murid dikelas ini yang tampak berusaha mencari tahu siapa yang membunuh.

Walaupun clue dari gurunya tadi sangat minim, karena memang aslinya gak ada bukti apapun dari orang yang mati saat itu.

Hohyeon yang duduk dibelakang sana ikut berpikir, siapa yang membunuh coba?

Tapi kata gurunya, Choi Beomgyu atau lebih jelasnya papanya Minyoung pernah dibully karena pendiam, padahal aslinya mereka semua tidak tau kalau aslinya Beomgyu adalah orang kaya yang sangat-sangat kaya.

Bisa dipastikan jika teman mama Minyoung dulu membully papa Minyoung, jadi intinya yang melakukan hal itu adalah papanya Minyoung.

Ya, Choi Beomgyu pelaku semua kasusnya, walaupun itu cuma tebakan belaka dari Hohyeon, dia gak mau memikirkan juga sih, lagipula buat apa memikirkan kasus yang bahkan sudah ditutup dari dulu, lebih baik dia memikirkan apa yang akan terjadi dengan dirinya nanti.

Lagipula juga, sebenarnya Minyoung jika tidak diberitahu atau melihat perbuatan papanya saat itu, dia dengan mudahnya bisa menebak yang melakukan semuanya adalah papanya.

Pertama, papanya korban bully, kedua yang mati adalah teman mamanya yang membully papanya, ketiga, papanya itu sepertinya posesif dengan mamanya, intinya gitu, bisa jadi sebaliknya.

"Nah, karena kalian mencoba mengalihkan pembicaraan ibu tentang pelajaran, jadi ibu kasih kalian tugas rumah saja ya, kerjakan semua soal yang ada di halaman 129."

Murid dikelas ini langsung menghela nafasnya dan semua cerita tadi langsung buyar ketika mengetahui tugas di halaman itu sangat susah.

Minyoung tersenyum miring, dia sudah mengerjakannya duluan, diakan kalau bosan suka aneh, yaitu ketika orang gak ada kerjaan atau waktu kosong mereka akan mengabiskannya dengan jalan-jalan.

Maka berbeda dengan Minyoung, dia malah mengerjakan soal yang bahkan tidak disuruh oleh gurunya.

Lagipula dia sehabis ini mau langsung ke ruangan eskul dance, mereka harus latihan lagi sebelum besok mereka akan tayang di lomba.

Dia akan bertemu lagi dengan orang tuanya dan adiknya juga.

Tbc.

Maaf baru bisa update, kemarin aku ngerasa gak enak badan banget, kayak demam gitu:")

Hehehe, yaudah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.



















Salam,

Anaknya Taekook.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang