56. Nightmare.

883 235 158
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung memilih untuk tidak menceritakan apapun tentang pesan ancaman yang muncul di handphonenya.

Orang itu berkata bahwa dirinya akan hancur? Gak salah? Sebelum hal itu terjadi, bukankah dia sendiri yang akan hancur.

Apakah ini anak cewek yang perusahaannya dibuat bangkrut oleh keluarganya sendiri itu, siapa lagi kalau bukan Jung Ahyoon.

Dia bisa menebak kalau pesan itu pasti dari tuh cewek, entah dia dendam sepertinya ke Minyoung.

Padahalkan siapa yang menyuruh orang tuanya mempertaruhkan semua hartanya kalau sudah tau akan kalah telak, menunggu keajaiban? Papanya mau dilawan walaupun bakalan ada keajaiban juga pasti papanya tetap akan menang.

Minyoung mendengus saat melihat sekitarnya, lampu semua gedung asrama terlihat padam.

Bisa-bisa listrik padam disaat jam malam seperti ini, Minyoung baru saja pulang dari sekolah padahal, memang sih saat ini ada beberapa anggota osis yang bersama untuk naik ke asrama.

Walaupun naik tangga, mereka enak gak terlalu tinggi, lah dia lantai terakhir.

Resiko kamar di lantai paling atas memang seperti ini, semuanya tampak berbicara dengan santai berbeda dengan Minyoung yang merasa sedang ditatap oleh seseorang dari atas.

Dia menoleh kearah atasnya dimana bentuk tangga untuk ke atas berbentuk melingkar.

Tidak ada siapapun disana, dia juga tidak merasa kalau itu hantu, karena hantu akan muncul tanpa perlu melakukan hal itu ke dirinya.

Minyoung yakin, dirinya pasti sedang diikuti oleh seseorang, apakah ancaman Ahyoon benar-benar akan terjadi hari ini, lebih tepatnya malam ini.

Tuh cewek ingin membuatnya hancur bukan, berarti dia berniat untuk membunuhnya.

Sekolah ini akan terlibat dengan kasus pembunuhan lagi hari ini dan apakah Minyoung takut? Tidak, dia biasa aja.

Saat mereka sampai di lantai 5, lampunya kembali menyala dan semuanya lanjut naik lift.

Anggota osisnya paling jauh kamarnya di lantai 10, berarti sampai di lantai 10 dirinya masih ada teman, setelahnya? Entahlah.

Apakah dia perlu minta temanin pacarnya agar menemaninya sampai lantai 12?

Lupakan dulu harga diri, dia aslinya bisa saja ke atas sendiri, tapi takutnya malah ada Ahyoon yang muncul saat pintu liftnya terbuka.

"Kamu gapapa ke atas sendiri?" tanya kakak kelasnya sambil melihat kearah ketua osisnya itu.

Minyoung tersenyum, "Gapapa kok kak, lagian aku mau ke kamar pacarku."

Kakak kelasnya mengangguk dan tampak ingin keluar dari lift, diikuti oleh Minyoung yang ikut keluar.

Namun dirinya langsung meringis kesakitan ketika ada sebilah pisau yang menusuk perutnya.

Minyoung terduduk sambil merasakan darah yang keluar dari bagian perutnya.

Disana Ahyoon tampak tertawa saat melihat Minyoung terduduk sambil meringis kesakitan.

Kakak kelasnya itu langsung mendorong tubuh Ahyoon ke belakang ketika tuh cewek mau mencoba melakukan hal itu lagi ke Minyoung.

Lalu jangan lupakan kakak kelasnya itu berteriak minta tolong, Minyoung berusaha berdiri ketika melihat pisau yang ada di tangan Ahyoon terjatuh ke lantai bawah.

Minyoung yang masih memegang perutnya yang berdarah itu dengan kesal langsung mendorong tubuh Ahyoon agar segera jatuh dari lantai 10 gedung asramanya.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang