63. Scared.

844 228 135
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minhyuk menatap kearah Minyoung yang tampak melamun itu, kenapa coba? Padahal acara yang dibuat oleh cewek ini sukses besar.

Terbukti suasananya sangat ramai, lalu semuanya juga tampak menikmati acaranya.

"Kamu kenapa? Sakit? Mau aku belikan obat?" tanya Minhyuk sambil memegang bahu Minyoung.

Minyoung langsung terkaget dan menoleh ke Minhyuk dengan tatapan bertanya.

"Ada apa ya?" tanyanya membuat Minhyuk menghela nafasnya, harusnya dia yang bertanya begitu.

"Lupakan," ucap Minhyuk sambil mendorong burger yang ada disana kearah Minyoung.

Lalu tangannya menepuk pelan kepala Minyoung.

"Aku tau kamu ngurus acara ini sampai kelelahan sendiri, tapi jangan sampai lupa makan," ucapnya membuat Minyoung tersenyum saat mendengarnya.

Padahal dia melamun karena ulah pacarnya tadi, bukan karena lapar, walaupun ya dia merasa lapar sih saat ini.

"Kakak benar-benar seperti mama tau," ucap Minyoung membuat Minhyuk tersenyum, kenapa coba? Emangnya dia punya aura keibuan?

Bukannya orang menatapnya sebagai orang yang sombong, padahal itu cuma pikir mereka aja, dia gak begitu kok orangnya, aslinya dia cuma malas menegur orang duluan aja.

"Kamu bisa menganggap begitu, aku sudah malas menyuruh untuk berhenti melakukan hal itu, tapi jangan panggil aku mama, umur kita hanya berbeda satu tahun," jawab Minhyuk sambil tersenyum membuat Minyoung ikutan tersenyum.

Minyoung akhirnya mulai memakan burger tersebut sambil melihat kearah orang-orang disekitarnya.

Lupakan tentang tadi, dia malu jika harus terus mengingatnya, kebetulan pacarnya itu diajak Seokjun untuk menonton acara bandnya dari dekat.

Padahal menonton dari sini juga kelihatan kok.

Jangan lupakan Minyoung kan gak terlalu suka dengan band sekolahnya itu, anggotanya menyebalkan apalagi cowok yang menjadi vokalisnya itu.

Bagaimana bisa dia menatap pacarnya dengan remeh begitu, emangnya pacarnya kenapa coba.

"Padahal biasa aja, kok bisa terkenal begitu," ucap Minhyuk sambil memakan ramyeon yang barusan sampai itu.

"Aku tidak tau, tapi kakak harusnya tau kalau mereka semua itu mukanya good looking, tentu anak cewek suka dengan hal itu," jawab Minyoung sambil tersenyum ketika ada yang menyapanya.

Maklum dia menjadi lebih terkenal lagi ketika menjadi ketua osis di sekolah ini, dia aja gak kenal sama orang-orang yang menyapanya.

"Kamu akan datang ke lombaku? Aku akan ikut lomba berenang," ucap Minhyuk membuat Minyoung menoleh, tentu saja dia akan menonton.

Lagipula dia akan melihat betapa hebatnya Minhyuk saat berenang.

"Dimana?"

"Di sekolah," jawab Minhyuk membuat Minyoung cemberut, apa-apaan itu.

Dia pikir acaranya ada diluar sekolah, tapi ya mau bagaimana lagi, sekolahnya itu sangat luas dan sangat memumpuni jadi seluruh acara selalu saja dilakukan di sekolah ini.

Kecuali acara olimpiade fisika ataupun lainnya, Minyoung teringat dengan banyak medali, piala, dan sertifikat milik orang tuanya yang berada di dalam lemari kaca di rumahnya.

Dia hampir melupakan hal itu, tentu saja Minyoung gak akan melewatkan hal itu, dia akan buktikan dia akan dengan mudah memenangkan acara olimpiade yang akan dia ikutkan.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang