66. Kiss.

871 233 151
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen woi, komen.

***
Sebenarnya Minyoung bingung kenapa semuanya melihat kearah dia, mama, dan papanya, emangnya aneh ya?

Aneh sih emang, soalnya mana ada orang yang pernah mengajak orang tuanya ke mall di sekolah.

Ada tapi pas selesai ulangan, karena orang tua boleh datang sesuka hati mereka.

Nah disini Minyoung bersama orang tuanya dengan santainnya ke mall ini padahal bukan hari sesudah ulangan.

Tapi emangnya siapa yang mau menegur mereka? Jika itu terjadi siap-siap saja donatur terbesar sekolah akan mencabut semuanya, tentu gak akan terjadi bukan.

Beomgyu menatap kearah seseorang cowok yang sedang melayani pengunjung bioskop.

Saat tiba giliran mereka, cowok tersebut tersenyum kearah Beomgyu.

"Beomgyu, apa kabar?" tanya cowok tersebut membuat Taehyun bingung, suaminya kok akrab sama nih orang?

Bukan cemburu ya, mana mungkin juga dia cemburu sama orang yang umurnya seperti orang tuanya.

"Baik dan tentu saja paman juga sehat bukan, lagipula setia sekali kerja disini," balas Beomgyu membuat Minyoung ikut bingung kearah papa dan orang di bioskop itu.

"Selagi aku tidak ketahuan menaruh cairan asam sulfat di minuman orang yang kamu bunuh saat itu, aku tidak akan berhenti disini," jawabnya membuat Taehyun terdiam, apa? Ternyata orang ini yang sudah menaruh cairan asam sulfat ke minuman temannya itu.

Beomgyu cuma tersenyum mendengarnya, laki-laki yang dia sudah anggap seperti pamannya ini tidak menolah sama sekali ketika dia meminta menaruh cairan tersebut ke minuman yang dibeli oleh teman Taehyun sekaligus orang yang menyukai Taehyun terang-terangan saat itu.

Bahkan dia berkata jika Taehyun ingin membunuhnya, dia akan membantu Taehyun, sayang sekali sebelum hal itu terjadi, dia sudah duluan mati ditangan Beomgyu tentu saja.

"Jangan bilang kasus yang terjadi kemarin lalu adalah perbuatanmu, Beomgyu?"

"Begitulah, lagipula berani sekali dia menampar anakku," jawab Beomgyu lalu segera mengasih kartu kreditnya tersebut ke laki-laki yang sudah dia anggap sebagai pamannya itu.

Paman tersebut melihat kearah Minyoung yang cuma bisa diam, kok bisa papanya punya koneksi disini.

"Kalau ada apa-apa kasih tau paman saja, ok?"

Minyoung mengangguk dan berjalan mengikuti mamanya yang sudah berjalan duluan diikuti oleh Beomgyu dibelakang mereka.

Taehyun menghela nafasnya, akhirnya dia tau siapa yang melakukannya setelah 16 tahun lebih penasaran dengan siapa yang melakukan hal itu.

"Kamu tidak takut dia akan memberitahumu ke polisi?"

Beomgyu menoleh kearah Taehyun sambil tersenyum kecil.

"Bukankah kamu juga harusnya tau, sebelum dia melakukannya, maka dia akan hancur duluan," balas Beomgyu membuat Minyoung menoleh ke papanya itu.

Dia seperti dejavu dengan kalimat itu? Ah, pacarnya berkata hal itu saat dia mengetahui bahwa papanya benar-benar seorang pembunuh.

"Kamu tau sayang, lokasi yang mati saat itu ada disana," tunjuk Beomgyu kearah bangku yang ada di depan sana.

Minyoung menoleh dan meringis ketika melihat ada hantu disana.

"Ada hantunya disana, apakah itu teman mama?"

Beomgyu mengangguk, wah mengerikan sekali lehernya tampak terbakar begitu, dia gak berusaha mendekati Beomgyu sama sekali dan tidak berkata apapun cuma diam saja di bangku tempat dia mati saat itu.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang