3. Nightmare.

1.9K 392 232
                                    

Sebelum baca, vote dulu woi, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung saat ini sedang bersama Seojin, kebetulan dia datang ke rumahnya bersama dengan mamanya.

Berbeda dengan Minyoung yang sedang sendirian di rumah karena orang tuanya sibuk, gak masalah sih ada penjaga kok di depan.

"Mamamu bilang buat menemanimu selama mereka pergi beberapa jam ke depan, lagipula Seojin ingin bertemu denganmu," ucap Minseo sambil memberikan sesuatu ke Minyoung.

Minyoung menerima sebuah minuman tersebut, "Makasih tante."

Lagipula Minseo tau sekali apa favorit dari Minyoung, makanya dia sempat membelikan minuman tersebut sebelum kesini.

"Oh iya, bentar tante ada kado yang lain," ucap Minseo sambil berjalan pergi keluar dari rumah untuk mengambil kado yang dia belikan khusus untuk Minyoung.

Dia menaruhnya di mobilnya, lagipula dia bingung harus melakukan apa selama di rumah, karena yang kerja malah suaminya.

Tentu saja dia sudah menikah, karena dia percaya dengan suaminya, maka dia suruh suaminya aja yang mengurus perusahaan papanya, walaupun papanya masih tetap menjadi pemimpin utama.

Dia bekerja juga disana, tapi sering dapat waktu kosong, karena papanya tentu saja mengerti dirinya.

Seojin mengembungkan pipinya sambil menatap kesal kearah Minyoung.

"Kamu kenapa?" tanya Minyoung sambil tertawa kecil, Seojin masih saja tetap kesal karena dia ditinggal sendirian di sd.

"Minyoung jahat," jawab Seojin sambil mencubit pipi Minyoung yang ada di hadapannya itu.

Seojin sebenarnya tidak cemburu dengan Minyoung yang sudah masuk smp duluan, karena buat apa juga.

Diakan cuma sedih karena menjadi gak ada teman sebangku seperti Minyoung.

"Jahat kenapa coba, aku baik tau, lagipula buktinya aku masih main denganmu," balas Minyoung sambil menatap kearah hantu yang ada di belakang Seojin.

Dia mengerakkan tangannya agar hantu tersebut segera pergi, tapi malah terlihat seperti sedang menggerakan tangannya biasa.

"Ada hantu dibelakangku, ya?" tanya Seojin sambil menoleh kearah belakangnya, Minyoung cuma tersenyum kecil.

Seojin, Minseo, dan orang terdekatnya tau kalau dirinya itu seorang indigo, lagipula anak kecil gak bisa bohong.

"Sudah gak ada," jawab Minyoung sambil meminum minumannya lagi sambil mendengar suara teriakan dari luar rumahnya.

Dia segera reflek berdiri, diikuti oleh Seojin yang memeluk Minyoung dari belakang itu.

Padahal lebih tua Seojin daripada Minyoung, kenapa terlihat tua Minyoung.

Yang berteriak tadi adalah Minseo, "Mama baik-baik sajakan?"

Seojin takut sendiri masih dengan memeluk Minyoung, Minyoung berjalan dengan cepat ke depan pintu.

"Ada yang mau merampok rumah ini," ucap salah satu hantu disana membuat Minyoung memutarkan bola matanya.

Kenapa disaat mama dan papanya gak ada di rumah coba.

"Kamu sembunyi dimana, pokoknya tempat aman, telepon polisi juga, nanti kalo sudah selesai, aku panggil," suruh Minyoung membuat Seojin segera kabur dari sana.

Minyoung menatap kearah hantu penjaganya yang masih berada disisinya selama ini.

Padahal saat Minyoung tanya apakah ada masalah? Dia bilang gak ada masalah apapun, karena emang mau berada di dekat Minyoung aja.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang