Minyoung's Journal

50. Threat.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Waw, part 50:)

***
Semuanya tampak bersorak ketika waktu pertandingan habis dan tentu saja yang memenangkan pertandingan pertama adalah tim basket sekolahnya.

Tapi ini masih awal, mereka masih harus melawan tim yang lain, kalau menang ya melawan tim lain lagi baru ada pertandingan akhir dan penentuan kemenangan.

Anak basket sekolahnya itu serempak membungkukkan badan mereka ke para penonton sebagai tanda terima kasih atas dukungan mereka, lalu mereka melambaikan tangan mereka.

Tidak ada waktu untuk sombong dulu, masih ada pertandingan yang lain sehabis ini.

Acaranya memang sampai besok sih, karena mana sempat juga jika dilakukan dalam waktu sehari.

Minyoung melihat kearah Seokjun yang berjalan naik ke bangku penonton dan disapa oleh banyak orang disana.

"Oh, dia memang terkenal di sekolah? Kelihatan sih emang," ucap Taehyun saat melihat Seokjun yang tertawa ketika diberi selamat oleh banyak orang di dekatnya itu.

Beomgyu cuma memperhatikan aja sambil melihat kearah anaknya yang tampak biasa aja, ya emang sih mana mungkin dia lihat cowok lain sebegitunya kalau ada cowoknya di depannya sendiri.

"Kalau begitu mama sama papa pulang ya, masih ada rapat yang lain sehabis ini," ucap mamanya membuat Minyoung cemberut, tapi dia gak boleh egois sih.

Yang memilih untuk tinggal di asramakan dirinya sendiri, jadi ya resiko dia.

"Kamu pulang aja kalau emang beneran kangen sama mama, papa, dan adek, ok?"

Minyoung kembali menganggukkan kepalanya lalu melambaikan tangannya saat orang tuanya sudah berjalan menjauh, orang tuanya pergi aja masih saja ditatap intens oleh orang-orang sekitar.

"Demi apa tadi bisa lihat Choi Beomgyu?"

Saat mendengar itu, Minyoung cuma memutarkan bola matanya, apa-apaan mereka.

"Kamu tadi fokus melihat pertandinganku apa melihat papanya Minyoung?" tanya Seokjun ke Minhyuk yang duduk di sebelah Hohyeon itu.

Hohyeon akhirnya bangkit berdiri dan berpindah ke belakang, di tempat orang tua pacarnya itu duduk.

Minhyuk menoleh, "Tentu saja papanya Minyoung, kapan lagi bisa melihat dari jarak sedekat itu."

Dia bahkan gak berniat berbohong sama sekali, dia jujur kok, dia tidak fokus, bingung mau lihat pacarnya apa tipe cowok idamannya.

Minyoung saat mendengar itu cuma tersenyum, gak tau aja Minhyuk apa yang pernah diperbuat oleh papanya di sekolahan ini, apalagi di kolam berenang dimana itu kolam yang sering digunakan oleh anak eskul renang.

Eskul yang diikuti oleh Minhyuk tentu saja.

"Kamu terlalu jujur, sial."

Seokjun tidak memperdulikan hal itu dan langsung memeluk tubuh Minhyuk dari samping, Minhyuk cuma kaget dengan muka yang memerah.

"Kakak pihak bawah ya? Gak nyangka aku," ucap Minyoung membuat Seokjun menatapnya tajam, enak aja mengatainya pihak bawah, mana mungkinlah.

Dari segi apapun yang paling cocok itu ya Minhyuk, mana ada cowok pihak atas mukanya memerah sekali saat dipeluk olehnya saat ini.

"Enak aja kalau ngomong, emangnya pihak atas gak boleh manja?"

Minyoung gak bisa membalas lagi, ya boleh aja sih sebenarmya.

Orang-orang di sekitar masih gak percaya, kok bisa sih Seokjun punya pacar cowok, padahal ada banyak sekali cewek yang suka dengan dia, kenapa harus cowok?