7. Angry.

1.5K 358 164
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung berjalan kearah daerah yang biasa saja di kotanya, bahkan dia gak tau kalau ada wilayah seperti ini dikotanya atau dirinya saja yang emang gak tau?

Jika dirinya selalu berada di daerah elite, maka sekarang sebaliknya.

"Kita mau ngapain sih kesini?" tanya Seojin yang berjalan dibelakang Minyoung sambil memegang tangan Minyoung juga agar tidak jauh-jauh darinya.

Minyoung tidak menjawab sama sekali, sebenarnya dia itu disuruh gurunya memberikan sesuatu ke Hohyeon yang beberapa hari gak masuk sekolah tanpa kabar sama sekali.

Heran, apakah dia ada masalah atau sedang sakit? Yang pasti karena gurunya tau Minyoung suka berbicara sama Hohyeon jadi gurunya terpaksa minta tolong ke Minyoung.

Sebenarnya Minyoung yang memaksa gurunya biar dia saja yang mengatarkan barang tersebut ke Hohyeon.

Lagipula dia mau tau dimana rumah tuh cowok sampai orang-orang disekolah natap rendah sekali kearah Hohyeon.

"Kamu mau bertemu pacarmu?"

"Aku tidak punya pacar, Seojin," balas Minyoung langsung sambil berjalan dengan cepat membuat Seojin tetap mengikuti Minyoung.

Dia tadi menyuruh sopir keluarganya agar menunggu di depan saja, biar dia masuk kesini jalan kaki ternyata jauh, rada menyesal sih.

"Lagipula sekolah dulu baru pacar, punya pacar emangnya berguna untuk kedepannya nanti?"

"Jangan berkata seperti itu, kamu membuatku terlihat bego karena perkataanmu yang gak sesuai sama umur kita sekarang," balas Seojin dengan sebal karena ucapan Minyoung itu gak sesuai sama bahasan untuk umur seperti mereka.

Minyoung cuma tersenyum, maaf saja dia suka memperhatikan papa, mama, dan orang-orang disekitarnya.

Jadi kalau perkataannya sok dewasa maaf saja.

"Kamu sudah punya daftar menolong hantu?" tanya Seojin sambil menatap kearah sekitarnya itu.

"Belum, lagipula hantunya pada pergi entah kemana, padahal aku sedang bersemangat saat ini," balas Minyoung lalu menatap kearah salah satu kedai yang ada disana.

Ketemu, dia tau kalau Hohyeon itu suka bantu ibunya jualan di kedainya.

Tapi dia malah melihat Hohyeon yang sedang memeluk ibunya itu.

"Wah mengerikan sekali disini seram, pulang aja ayo," ajak Seojin sambil melihat orang-orang yang ada disana.

Ada masalah apaan sih emangnya, dia mau kesana tapi Seojin menahannya.

"Pulang aja ayo, aku takut."

"Terus kamu kenapa ikut aku kalau kamu sendirinya takut," balas Minyoung membuat Seojin sebal dan menatap Minyoung yang berjalan meninggalkannya itu.

Seojin pada akhirnya mengikuti Minyoung karena takut ditinggal sendirian di wilayah yang gak dia kenal itu.

Ada banyak orang yang melihat disana, hanya melihat saja, mereka bego atau bagaimana coba?

"Mana uangnya? Mau sampai kapan kamu terus menunggak? Bunganya saja sudah sebesar utang yang kamu pinjam."

Minyoung yang mendengar itu cuma memutarkan bola matanya masalah utang ternyata, emang sebesar apa sih?

Uang di atmnya banyak, mau dia bayarin aja sekalian biar bebas.

"Jangan lupakan suamimu yang membuat masalah diclubku dan tidak mau membayar uang judinya, padahal dia kalah."

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang