58. Band.

856 236 93
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung sudah kembali bersekolah setelah seminggu berada di rumah sakit, luka di perutnya sudah mengering, walaupun bekasnya masih ada sih, dia gak akan percaya diri memakai baju crop top dengan luka yang ada di perutnya itu.

Karena keadaannya juga acara yang mau mereka buat itu diundur, ya mau bagaimanapun, ketuanya itu Minyoung, mana mungkin anggotanya melakukannya tanpa aba-aba dari Minyoung.

"Nona muda akhirnya masuk sekolah."

Minyoung mendengus saat mendengar itu, dia sebenarnya saat pulang dari rumah sakit juga ke rumah orang tuanya, mana mungkin langsung pulang ke asrama.

Jadi ini dia pergi dari rumahnya kesini, bukan dari asrama.

"Kamu ketika gak dikelas yang suka menjawab pertanyaan guru pasti Hohyeon," ucap Minhyuk saat melihat Minyoung yang meletakkan tasnya lalu berjalan kearah Seokjun dan Minhyuk yang bangkunya memang dibelakang.

Ada pacarnya juga disana, lalu Minyoung tersenyum.

Neneknya buat cemas memang, padahal ternyata dia tertarik dengan roti buatan ibu pacarnya itu, karena rasanya enak padahal bukan buatan toko terkenal, makanya dia mau mengajak ibu pacarnya itu menjadi chef di toko kue neneknya itu.

"Sumpah nenekmu buat berpikiran aneh," ucap Seokjun saat mengetahui bahwa ibunya Hohyeon diajak bergabung gitu.

Dan siapa yang akan menolak tawaran itu? Gajinya saja besar, ibunya tidak akan kepanasan lagi di kedainya, adiknya pun gak perlu susah-susah pulang sekolah membantu ibunya itu.

"Keluargaku merepotkan keluargamu terus ya, orang mulai menganggap keluargaku parasit lho," ucap Hohyeon membuat Minyoung mengeryitkan dahinya.

Hah? Siapa coba yang berkata keluarga pacarnya itu parasit, sembarangan aja kalau ngomong, itukan karena mereka berbakat dan akhirnya ditawar pekerjaan, bukan karena parasit, kalau parasit mah emang gak berguna sama sekali.

"Hohyeon mau berbuat baik atau apapun tetap aja akan dianggap jelek, heran sama anak sekolahan ini," ucap Minhyuk sambil meminum susu kotak yang dia beli di depan sekolah.

Mereka masih lanjut berbicara, tapi terpotong ketika guru sudah mulai masuk, Minyoung berdiri dan berjalan kearah bangkunya.

Guru sempat menyapa dan menanyakan kondisinya, Minyoung sih baik-baik saja.

Kelihatan sekali pihak sekolah sangat memperhatikannya, tentu mereka gak mau papanya memutuskan investasinya di sekolahan ini.

Padahal itu tidak mungkin, papanya harusnya yang merasa berdosa karena melakukan pembunuhan selama bersekolah disini.

"Ibu, kami gak akan study tour?"

"Ada kok nanti, tapi gak keluar negeri," jawab gurunya saat ada murid kelas ini bertanya.

Saat beberapa tahun yang lalu study tour keluar negeri dihentikan dan berganti hanya keluar kota aja.

Anak kelas menghela nafasnya, curang bamget, padahal mereka ingin study tour yang pernah dilakukan oleh alumni sekolah ini beberapa tahun yang lalu.

Baru saja gurunya mau mengajar mereka, tiba-tiba ada sebuah ketukan dari pintu kelas mereka.

Pintu itu terbuka dan anak kelas ini mulai sibuk sendiri, membicarakan cowok yang masuk dan beberapa anggota lainnya.

"Dia siapa?" tanya Minyoung ke anak cewek yang duduk tidak jauh darinya, mengingat belakang dan bangku sebelah kanannya diduduki oleh cowok.

Jadi otomatis cowok tersebut tidak tertarik sama sekali dengan cowok yang baru saja datang ini, dia prince charming yang lain?

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang