35. Want.

1K 257 135
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung terdiam saat mengetahui kalau mereka juara dua, hei dia gak pernah mengetahui angka dua dalam hidupnya, saat dirinya melihat itu dia jadi terdiam sejenak saat ini.

Bagaimana bisa mereka kalah? Ya walaupun ada banyak peserta yang memang sangat bagus dan enerjik tadi.

"Biasa aja Minyoung, kita akan menang lain kali, lagipula lawan kita memang berat-berat, santai aja," ucap Heesoo sambil tersenyum bahkan dia yang paling biasa aja, berbeda dengan anak-anak yang lain merasa malu karena mereka tidak mendapatkan juara pertama.

Bagi Heesoo, tampil di suatu acara seperti ini aja sudah membanggakkan kok, gak menang juga gak masalah, kalau menang ya bonus.

"Juara dua juga gak buruk, kita masih bisa membawa pialanya ke sekolah, kita mendapatkan hadiah uang juga, itu masih bisa kita pamerkan ke anak eskul lain, lagipula bukankah anak eskul lain banyak yang lebih dibawah kita, jadi tetap semangat, apa perlu aku mengajak kalian untuk makan-makan, kalau mau ayo," ucap Heesoo yang lagi-lagi menyemangati anak-anak tim eskulnya itu.

Dia sedang berusaha membuat mereka semangat tapi tetap saja semuanya tampak tidak bahagia sama sekali, Heesoo menghela nafasnya, biarkan saja mereka seperti ini.

Matanya melihat Minyoung yang berjalan pergi meninggalkan mereka dan langsung turun menghampiri orang tuanya itu.

Dia yang paling kecewa sepertinya, karena setahunya Minyoung selalu nomor satu dan gak pernah merasakan nomor dua, jadi wajar jika dia seperti itu, susah memang.

"Kamu kecewa?" tanya Taehyun sambil merasakan Minyoung yang menangis dipelukannya itu.

Beomgyu yang melihat itu malah teringat dengan Taehyun, istrinya itukan memang sama seperti anaknya itu, gak mau berada diangka dua, mau apapun yang terjadi.

Dia mau posisi pertama, ya harus pertama tidak boleh kedua ataupun ketiga.

"Rasanya gak enak berada dikedua," balas Minyoung masih memeluk mamanya itu, Hanyoung yang ada di gendongan papanya cuma bisa mengusap-usap rambut kakaknya itu.

Beomgyu tampak lucu dengan Hanyoung, apakah dia sedang berusaha menghibur kakaknya?

"Nomor dua itu gak buruk, Minyoung," ucap Beomgyu pada akhirnya karena saat di sma harus selalu berada diposisi kedua karena selalu kalah dari Taehyun.

Terbukti juga dengan foto yang ada di sekolahan itu, dia berada di kedua, dibawah foto Taehyun, baru ada fotonya.

"Lagipula ini hanya lomba biasa, menang kalah wajar, lihat teman eskulmu semuanya tampak tersenyum disana, kamu juga harus tersenyum," ucap Taehyun sambil mengusap rambut anaknya itu.

Minyoungnya memang masih tetap terlihat anak kecil dimatanya.

"Bahkan pacarmu tampak senang disana," lanjut Taehyun saat melihat Hohyeon yang sedang berbicara dengan anak eskul lainnya.

Ya, pacarnya itu memang berteman dengan anak eskul, karena anak eskul berkata bahwa untuk apa juga musuhan sama Hohyeon, mereka harus kerjasama juga untuk eskul ini, jadi gak ada hubungan kasta juga disana.

Minyoung akhirnya melepaskan pelukan mamanya itu sambil merasakan pipinya yang dimainkan oleh mamanya.

"Minyoung, ayo ke restoran terdekat, kakak traktir," ajak Heesoo sambil diikuti oleh anak-anak eskul lainnya untuk pergi ke restoran untuk makan bersama.

Matanya menatap kearah mama, papa, dan adiknya itu, dia masih ingin bersama keluarganya.

"Sana, kami akan kesana juga," suruh Taehyun membuat Minyoung mengangguk dan langsung berjalan ke sebelah Hohyeon.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang