75. Carefully.

768 220 161
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung menatap kearah lapangan saat ini, melihat ada beberapa anak kelasnya yang dihukum karena bolos itu.

Alasannya sih mereka bolos karena malas sama gurunya yang sangat otoriter, mereka tau kalau salah saat menjawab soal, tapi gak perlu sampai di hina.

Kata gurunya mereka yang bodoh kok bisa masuk kelas unggulan, siapa yang gak tersinggung mendengar kata seperti itu.

Padahal guru yang lain menganggap kelas mereka memang pantas untuk menjadi unggulan.

Yang tidak dihukum cuma Minyoung, pacar, Seokjun, dan Minhyuk melakukan hal yang sama seperti anak kelas lainnya.

Jadi hanya dia sendirian di kelas, dia bisa melihat gurunya itu sedang memarahi anak kelasnya, Minyoung masih memperhatikan saja.

Berbeda dengan Hohyeon yang memutarkan bola matanya mendengar perkataan pedas dari gurunya itu, gurunya gak sadar apa kalau omongannya itu membuat sakit hati yang mendengar?

Jika murid dikelasnya ada yang dendam ya salah gurunya itu sendiri.

Ada banyak murid yang dilapangan yang sedang ada pelajaran olahraga tentu saja ikut memperhatikan mereka.

Tapi anak kelasnya tampak gak peduli sama sekali dengan tatapan orang-orang.

Jika gurunya mau mendengar mereka minta maaf, maka gak akan pernah dia dapatkan, karena anak kelas sepakat gak akan pernah melakukan hal itu.

"Kepalaku pusing," ucap Minhyuk sambil memegang kepalanya karena dia memang gak bisa lama-lama di matahari, emang dari kecil sudah begitu.

Dulu sih dia suka dikatain vampire, dia sih gak peduli sama sekali.

"Bertahanlah, kamu sendiri yang mau ikutan," balas Seokjun yang masih berdiri dengan yang lainnya.

Hohyeon kembali memutarkan bola matanya, ibu ini kapan berhenti mengoceh coba? Sampai mereka pingsan disini?

"Jadi ibu ingin kami melakukan apa? Minta maaf gitu?" tanya Seokjun pada akhirnya dia adalah ketua kelas di kelasnya, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan hal ini.

Gurunya menoleh kearah muridnya itu dengan gaya sombongnya.

"Tapi sepertinya kami gak berniat melakukan hal itu, untuk apa minta maaf? Bukankah ibu yang memulai duluan," ucap Hohyeon membuat Seokjun, Minhyuk yang mau pingsan tadi batal ketika mendengar perkataan temannya itu.

Apalagi anak kelas mereka pada melongo mendengar ucapan Hohyeon tadi, bisa-bisanya dia berkata seperti itu.

Hohyeon tampak tidak takut sama sekali karena perkataannya barusan.

"Dasar anak beasiswa, sok sekali seperti bayar saja disini, harusnya kamu sadar diri, kamu gak cocok disini, makanya tidak tau sopan san-"

"Bukannya ibu yang gak tau sopan santun?"

Lagi-lagi anak kelas melongo mendengar perkataan Hohyeon itu, dia tentu saja tidak akan mau lagi di hina.

"Mulut ibu yang sama sekali tidak berpendidikan, bagaimana bisa ibu bisa lolos menjadi guru di sekolah ini? Menggunakan orang dalam?" tanya Hohyeon membuat Seokjun ngeri sendiri.

Bagaimana bisa Hohyeon berkata selancang itu apalagi muka gurunya tampak memerah sekali karena marah dengan perkataan Hohyeon barusan.

"Akan aku buat beasiswamu dicabut karena sudah bertingkah kurang ajar."

Hohyeon hanya tersenyum kecil saat mendengar perkataan gurunya tadi.

"Oh, sebelum kamu melakukannya, kamu harus berurusan denganku," ucap seseorang lagi membuat mereka menoleh dan Minhyuk tampak sumringah sendiri melihatnya.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang