80. Manipulation.

828 219 117
                                    


Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Setelah banyak kasus yang terjadi di sekolah, sekolah benar-benar melakukan banyak perubahan.

Terutama dengan keamanan asrama, liftnya saja dipasang cctv, lalu di setiap lorong asramapun juga dipasang cctv.

Pintunya tetap pakai kartu sih, namun ditambah dengan sidik jari, jadi lebih ribet namun lebih aman juga.

Sekarang kembali ke Minyoung yang menghela nafasnya melihat ada banyak kertas yang ada diatas mejanya.

"Mau dibantu? Ketua osis memang lumayan sibuk jika sudah mau ujian," tanya anggota osis disana namun Minyoung cuma tersenyum.

Lagipula dia hanya perlu membaca isi kertas di hadapannya itu, katanya sih itu tentang classmeeting, ya hal biasa sih setelah ujian.

"Oh iya, tapi sayangnya liburannya gak lama, sayang sekali ya."

Gak lama? Sebenarnya Minyoung biasa aja sih masalah libur, lagian mau ketemu orang tua juga gak harus nunggu libur, pas ada waktu ya bisa aja keluar asal pulangnya tepat waktu.

Pintu ruangan osis mendadak terbuka dan disana ada cewek yang pernah sombong ke Minyoung saat itu.

Dia berkata bahwa dia akan mengalahkan Minyoung saat ujian, Minyoung masih ingat perkataan nih cewek.

"Ada perlu apa?" tanya anggota osis disana yang tampak tidak suka, yaiyalah siapa juga yang suka ruangan mereka asal dibuka lalu dengan gak sopannya asal masuk juga, emangnya ini ruangan umum apa.

Bukannya menjawab, dia malah tersenyum dan memainkan rambutnya.

"Ingat perkataanku, Minyoung? Masih ingat juga dengan namaku? Aku akan mengalahkanmu di ujian nanti, lihat saja nilaiku akan lebih besar dari nilaimu," ucapnya dengan sombong membuat Minyoung yang mendengar cuma tersenyum miring.

Apa-apaan itu dia masih saja delusi sampai sekarang.

"Ya ya ya, aku akan ingat, namun setelah hasilnya nanti keluar jangan menangis ya," balas Minyoung masih tersenyum miring itu lalu Heera langsung pergi dari sana dengan muka sombongnya.

Tidak melihat bahwa ada Minhyuk, Seokjun, dan Hohyeon disana yang melihat bingung kearah tuh cewek.

"Siapa?"

"Adik kelas, kamu gak lihat tanda pengenal nya apa," jawab Minhyuk saat melihat tanda pengenal yang terpasang di jas sekolah tuh cewek.

Semuanya memakai itu biar identitas mereka diketahui murid lain ataupun guru.

"Lalu dia mengancam Minyoung? Mengerikan ada banyak musuh Minyoung sih?"

Hohyeon mengendikkan bahunya karena memang gak tau, pacarnya itu banyak musuh karena cerdas lalu banyak yang iri juga karena itu jadi agak wajar.

Yang gak wajar sih jika mereka bertingkah lebih dari itu seperti mengancam mau membunuh Minyoung seperti yang dilakukan oleh murid yang pada akhirnya mati di dorong Minyoung di asrama dan guru yang mati di kamar Minyoung secara bunuh diri.

Ok, semuanya memang gak tau sih jika Minhyuk lah yang membunuh guru tersebut, lagipula hanya ada Minyoung dan Minhyuk, lalu mereka berdua berkata bahwa gurunya bunuh diri di hadapan mereka.

Lalu pisaunya juga dipenuhi dengan sidik jari gurunya itu.

Padahal aslinya lagi Minhyuk memakai sarung tangan saat itu dan langsung membakar sarung tangan itu juga langsung menghilangkan jejak.

Dia pintar, namun bukan dalam hal akademis, Minhyuk lebih licik dari Minyoung dari hal seperti ini tapi tetap licik papanya Minyoung karena gak pernah ketahuan sampai sekarang kalau adalah pembunuh di sekolahnya beberapa belas tahun yang lalu.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang