85. Vibe.

799 210 50
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Seojin melihat muka Minyoung yang saat ini berdiri di depan foto murid terpintar di sekolah, lalu menoleh kearah cewek di sebelahnya.

"Bagaimana? Katanya mau mengalahkanku? Jika memang itu tujuanmu dari awal masuk sekolah, fotomu mana?" tanya Minyoung sambil melihat kearah kukunya itu.

Ah dia harus segera pedicure juga sudah pulang ke rumah, lagipula sehabis ini liburan datang.

Heera mendecih sambil membenarkan jasnya itu lalu segera berjalan pergi meninggalkan Minyoung yang tertawa disana.

Tadi Minyoung menariknya agar ke dinding dimana foto semua murid terpintar terpasang, dia tau tujuan tuh cewek.

"Sepertinya 3 tahun aku harus mendengar nama Minyoung disebut menggunakan audio sekolah," ucap Seokjun yang berjalan bersama Minhyuk dan Hohyeon itu.

Minyoung saat tau dirinya kembali juara itu cuma tersenyum kecil, soalnya sudah ketahuan kok siapa yang bakalan juara.

Hohyeon kaget saat melihat ada fotonya disana, lho?

"Kenapa bisa ada fotoku disini?" tanyanya dengan bingung sambil melihat kearah fotonya yang memang sih agak jauh dari Minyoung.

Tapi ada kebanggaan tersendiri jika melihar ada fotonya terpasang dengan bagus disana.

"Gak usah sok gak tau, kamu itu anak beasiswa, jadi wajar jika ada fotomu terpasang disana," balas Minhyuk membuat Hohyeon cuma tersenyum kecil.

Minyoung baru sadar juga, lho dari tadi dia melihat apaan coba? Oh iya, diakan terfokus melihat fotonya yang tertempel dengan indah disana, jangan lupakan ada orang tuanya juga disana.

Gimana dia gak senang, setidaknya si Heera itu gak akan pernah bisa membuatnya tergeser.

Jika yang melakukannya adalah adiknya, maka dia akan terima, kalau orang lain, dia gak akan pernah terima.

Mungkin adiknya nanti di setiap ujian akan mendapatkan nilai 100, siapa yang tau bukan?

Ternyata punya satu keluarga yang isinya pintar semua gak terlalu buruk, setidaknya mereka tidak saling insecure satu sama lain.

Walaupun tetap saja nanti dia bakalan insecure sama adiknya, Hanyoung yang masih kecil itu, ah Minyoung mau bertemu adiknya.

Minhyuk tersenyum kearah Minyoung yang ada disana, ah senyumannya sama seperti mamanya saat melihat dia.

"Selamat lho, aku mau bilang ini saat dikelas, tapi kamu sudah kabur duluan," ucap Minhyuk sambil memegang tangan Minyoung.

Minyoung memutarkan bola matanya saat merasakan pipinya dimainkan oleh Seokjun.

Hohyeon cuma menyimak saja, lagipula harusnya mereka gak akan kaget siapa yang akan menjadi juara umum di sekolah ini.

Selama ada keluarga Choi Beomgyu di sekolah ini, maka merekalah yang akan menguasai juara di sekolah.

Kecuali di bagian osis, Minyoung belum bisa mengalahkan pamannya itu, karena ya bagaimana ya.

Saat dipegang oleh pamannya, para pembully benar-benar diberantas.

Sebenarnya bukan diberantas lagi, tapi benar-benar dibunuh oleh pamannya, walaupun kasihan sih paman Jake sampai sekarang gak tau kelakuan paman Sunghoon saat di sekolah.

Tapi kelihatan juga sih, pamannya itu gak akan pernah mau melakukan hal itu, kecuali papanya, papanya memang gak bisa dihentikan lagi.

"Nanti gak ketemu mama."

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang