17. Scary.

1.2K 310 121
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Hohyeon baru saja masuk ke dalam kelas dan melihat Minyoung yang sudah ada di bangkunya.

"Pagi," sapanya sambil tersenyum membuat Hohyeon menyapanya balik lalu segera duduk di bangkunya.

Matanya melihat beberapa anak sekolahan yang sedang bermain di lapangan sebelum kelas dimulai.

Berbeda dengan Minyoung yang sedang memainkan handphonenya, lebih jelasnya dia mau bertanya ke papanya itu.

Soalnya saat dirumah, mamanya tampak seperti menghalang-halangi dirinya yang mau bertanya ke papanya soal mamanya di sma dulu.

"Kamu kenapa?"

"Gapapa, lagipula kakak sudah buat pr?" tanya Minyoung yang akhirnya memasukkan handphonenya itu dan menoleh kearah belakangnya.

"Tentu, aku tidak membantu ibu lagi jadi aku sudah bisa melakukannya dirumah," jawab Hohyeon sambil mengeluarkan bukunya itu dari balik tasnya, tapi bukunya sudah mau diambil orang aja.

Untung saja tangan Hohyeon langsung memegang tangan cowok tersebut, dia pikir Hohyeon akan membiarkan saja bukunya dirobek?

Hohyeon menoleh kearah cowok yang mau membullynya itu, lalu tersenyum kecil.

Cowok tersebut langsung berteriak kesakitan ketika Hohyeon mencekam tangannya dengan kuat, Minyoung cuma memperhatikan saja.

Lalu dia melepaskan cekaman itu karena pasti dia akan masuk ruangan konseling lagi.

"Aku aja yang pegang buku kakak," ucap Minyoung yang mengambil buku pr milik Hohyeon itu.

Orang yang membully Hohyeon langsung kembali ke tempat duduknya, menyebalkan si miskin itu sudah bisa melawan ternyata.

"Oh iya, aku sudah memastikan akan masuk ke sma yang kita datangin 2 minggu yang lalu," ucap Minyoung memberitahu cowok yang ada dibelakangnya itu.

Hohyeon sih gak akan kaget karena Minyoung itu orang kaya, lalu otaknya jenius, jadi dia bisa saja masuk dengan mudah ke sekolahan itu.

Berbeda dengan dirinya, otaknya lumayan sih, tapi sayang aja keuangannya gak memungkinkan.

Kalaupun dia bisa dapat beasiswa, pasti bakalan ada banyak murid yang lain akan menghancurkannya.

"Itu akan mudah bagimu."

"Ya, karena papaku bisa memasukkan dengan mudah kesana," jawab Minyoung langsung, dia tidak sombong tapi memang mudah saja.

Apalagi dia itu adalah anak dari alumni sekolah itu.

"Aku tidak mengerti kamu kenapa masuk kesana, untuk mengalahkan orang tuamu?"

Minyoung tertawa kecil, "Iya, ketahuan ya? Aku mau menempati posisi teratas di foto tersebut, bukankah akan tampak membanggakan."

Hohyeon cuma tersenyum saat mendengar jawaban dari Minyoung tadi.

"Semangat deh, aku tau kamu bisa melakukannya, terbukti kamu bisa akselerasi," balas Hohyeon lalu melihat gurunya masuk ke dalam kelas.

Minyoung segera membalikkan tubuhnya dan mulai memperhatikan gurunya.

Pulang sekolah ini dia mau pulang langsung aja ke rumah untuk bermain bersama adiknya, walaupun mana mungkin sih, adiknya aja baru berusia beberapa minggu.

Tapi ada mamanya di rumah, ini yang menyenangkan, kapan lagi bisa melihat mamanya dirumah.

***
Minyoung baru saja pulang ke rumah bersama dengan Hohyeon, karena dia memaksa cowok itu agar ke rumahnya biar bisa melihat adiknya, tapi dia malah melihat pemandangan yang aneh di dalam ruang tamu rumahnya itu.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang