91. Suggestion.

760 179 45
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen:)))

***
Minhyuk yang mendengar ucapan Minyoung tertawa, apa-apaan itu.

"Gaklah, gila aja, aku gak pernah melakukan aneh-aneh sama Seokjun, sebelum dia mencoba melakukannya, sudah aku hajar duluan dia," ucap Minhyuk yang santai karena yang ngomong Minyoung.

Kalau orang lain sudah habis kali sama dia.

"Lagipula kenapa bisa mikir sejauh itu sih?"

Minyoung memegang tangannya sendiri, malu sendiri dia ternyata tebakannya salah, lagipula cowok di hadapannya tampak pucat jadi dia curiga.

Tapi curiganya itu berlebihan sekali sampai berkata bahwa cowok di hadapannya sedang hamil.

Untuk saja Minhyuk itu santai jadi dia biasa aja saat ini.

"Mama bibirnya pucat," balas Minyoung sambil menatap kearah Minhyuk yang saat ini bibirnya benar pucat.

"Aku kemarin berenang sambil hujan-hujanan jadi wajar kalau sakit saat ini, santai aja."

Minyoung mengangguk lalu melambaikan tangannya ketika Minhyuk pamit untuk kembali ke kamarnya.

Dan dirinya segera masuk ke kamarnya juga, melihat jika kamarnya agak berantakan dia segera membereskan semua barang yang ada disana.

Untung saja dia gak membuang flashdisk yang ada disana.

Isinya tugas, walaupun tugasnya hilangpun, dirinya bisa membuat tugas itu dari awal, tapi namanya juga tugas kelompok jadi gak mungkin sih dia mengerjakan sendiri apalagi semuanya sudah disesuaikan oleh pacarnya.

Setelah selesai, Minyoung duduk di bangkunya lalu segera membuka laptopnya untuk melanjutkan bagiannya, dia bagian terakhir jadi dia yang akan merapikan semua tugas yang sudah dibuat oleh kelompoknya.

Kadang-kadang dia juga malah membuka aplikasi belanja lalu belanja juga disana, palingan nanti di depan pintu kamarnya sudah banyak sekali paket.

Lalu lanjut mengerjakan tugas lagi, begitulah keseharian Minyoung.

Apalagi mereka sudah kelas 3, tidak fokus lagi dengan hal yang lain, hanya fokus ujian saja.

Ekskul juga sudah mereka serahkan ke adik kelas, dirinya juga sudah lepas jabatan dari ketua osis, dia santai sih.

Terkadang dia hanya berpikir, apakah dia akan menjadi dokter atau tidak ya? Mau bertanya ke papanya.

Tapi takutnya papanya berkata bahwa dirinya gak percaya diri atau bagaimana.

Mau bertanya ke adiknya, tapi adiknya kan hanya bisa membaca pikiran saja.

Minyoung meletakkan mukanya ke meja belajarnya lalu menonton video tutorial mengecat kuku, dia suka melakukannya sendiri karena malas untuk pergi ke mall hanya untuk pedicure.

Matanya melihat kearah jam disana baru jam 4 sore, masih beberapa jam untuk menuju malam.

Tangannya baru saja menutup laptopnya lalu menoleh kearah belakangnya ketika merasakan ada yang seperti menatapnya.

Disana gak ada apa-apa, Minyoung menghela nafasnya, hantu di sekolah gak akan ada habisnya untuk menjahili dirinya.

Dia kembali menoleh kearah hadapannya dan kaget ketika ada hantu cewek yang sedang menatapnya.

Mana matanya hilang satu lagi, Minyoung mencoba kuat.

"Ada apa ya?"

"Entah, aku hanya tertarik untuk berbicara denganmu," balasnya membuat Minyoung cuma diam.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang