64. Reveal.

815 229 145
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung menghela nafasnya mencoba membuka pintu kamarnya, dia ingin membukanya dari semalam tapi karena dia takut, dia lakukan saat pagi datang saja.

Sekarang baru pukul 6 pagi, masih banyak waktu untuk pergi ke sekolah tentu saja.

Dia segera membukanya dengan cepat dan terlonjak kaget saat melihat ada banyak darah yang berada di lantai depan kamarnya.

Minyoung menoleh kearah bawahnya dan segera mundur ketika ada seorang cewek dengan pisau yang tertusuk diperutnya dan darahnya tentu saja tergenang kemana-mana.

Secara reflek saat itu juga Minyoung berteriak ketakutan, dia melihat hal seperti ini lagi, seperti saat dia melihat orang yang mati terkena kabel listrik saat itu.

Tubuhnya tidak terkendali sama sekali, dia merasa tubuhnya gemetaran saat ini.

Akhirnya ada banyak murid lain yang keluar dari kamar mereka.

Dan sudah bisa Minyoung tebak semuanya langsung berteriak, ada yang sibuk menelpon ambulance, walaupun sangat percuma karena kelihatan sekali kalau perempuan tersebut sudah mati karena bibirnya sudah sangat pucat sekali.

Dan hanya menunggu beberapa menit saja, ambulance datang dan mengevakuasi mayat tadi dan tentu saja ada polisi juga yang datang.

Minyoung cuma menjawab apa yang bisa dia jawab saja saat ini ketika ditanya oleh polisi didepannya.

"Bisakah aku pergi?" tanya Minyoung membuat polisi tersebut menganggukkan kepalanya mengizinkan Minyoung untuk pergi.

Dia berjalan keluar dari ruangan yang ada di sekolahnya dan langsung melihat ada Minhyuk disana.

Padahal sebenarnya ada Hohyeon dan Seokjun juga, tapi dia memilih untuk memeluk Minhyuk saat ini.

"Hei? Kamu tidak apa-apa kan?" tanyanya yang membalas pelukan cewek didepannya itu.

Lagipula dia tau itu hal mengerikan, kenapa juga perempuan secantik dan sebaik Minyoung selalu mendapatkan kejadian horror di hidupnya.

Bisa melihat hantu saja sudah horror, apalagi mendapatkan kejadian pembunuhan secara langsung.

Belum lama dia ini dia menjadi korban pembunuhan walaupun dia masih bisa selamat, sekarang dia benaran melihat korban pembunuhan, melihat tapi tetap saja itu membuat trauma.

"Jika aku kemarin berani buka pintu, pasti cewek itu akan selamat, aku bodoh sekali ya," ucap Minyoung sambil menangis dipelukan Minhyuk itu.

"Tidak, kamu tidak bodoh, lagipula jika kamu keluar, tidak ada kemungkinan kalau kamu akan ditusuk juga oleh pembunuh itu," ucap Minhyuk sambil tersenyum ke Minyoung yang masih menangis dipelukannya.

Masih tetap mencoba untuk menenangkan Minyoung, walaupun hal itu malah membuat Minyoung pingsan karena tidak kuat dengan apa yang terjadi saat ini.

Hohyeon langsung mengendong tubuh pacarnya.

"Kalau aku jadi Minyoung sih sudah gak tau lagi mau melakukan apa, mungkin ikutan pingsan pas baru lihat," ucap Seokjun membuat Minhyuk menatap tajam pacarnya itu.

Apa-apaan coba, ya walaupun Minhyuk mungkin akan sama sih.

***
Minyoung akhirnya membuka matanya dan terdiam ketika tidak melihat siapapun di ruangan uks saat ini.

Apakah semuanya sedang bersekolah? Bisa jadi sih, lagipula Minyoung sebenarnya juga sudah pakai seragam sekolahnya.

Dia seperti kenal dengan perempuan yang mati terkapar di depan pintu kamarnya itu.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang