61. Good?

905 235 108
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minyoung dan Hohyeon berjalan pergi dari ruangan eskul dance mereka karena sudah selesai, lagipula sudah sore sekali saat ini, langit juga sudah mulai mengelap.

Jika mereka ditengah kota sih, mungkin orang masih ramai dan pergi kemana-mana.

Berbeda dengan disini yang semua anaknya pada buru-buru pulang, masih takut kejadian yang dialaminya terjadi ke mereka, padahal gak bakalan.

Orang yang mencoba membunuhnya saja sudah mati, jadi siapa lagi yang akan melakukan hal itu coba? Dirinya?

Minyoung membunuh Ahyeon saat itu karena dia tidak mau membuat cewek tersebut melakukan hal aneh lainnya, bisa saja dia akan mengincar orang terdekatnya bukan? Seperti pacarnya ataupun Seokjun dan Minhyuk.

Kalau orang tuanya dia gak yakin, karena papanya itu pasti akan mengetahui duluan.

Dia pastikan dia gak akan membunuh orang lagi, walaupun dia mendadak ragu sendiri, bukan karena dia suka melakukannya, tapi lebih ke waspada saja, dia itu diincar oleh banyak orang apalagi musuh bisnis keluarganya.

Matanya menatap kearah seseorang yang sedang membawa tas tangan yang sepertinya berisi baju tentu saja.

"Kak Minhyuk," sapa Minyoung membuat Minhyuk menoleh lalu berjalan mendekat ke Minyoung dan Hohyeon.

"Baru pulang juga?" tanya Minhyuk sambil menoleh kearah Hohyeon yang tersenyum ke dirinya juga.

"Begitulah, lagipula ada gerakan baru yang kami pelajari, biasanya sih gak sampai sesore ini," jawab Hohyeon diikuti anggukan oleh pacarnya itu.

Minhyuk cuma mengangguk kecil, kalau dia mah memang selalu jam seperti ini.

Mereka melewati lapangan basket yang ada di outdoor, ada anak basket yang masih latihan disana.

"Gak mau kesana?"

"Ogah, dia pasti akan memelukku, aku sudah membilas tubuhku tadi, kalau dia peluk otomatis aku akan jadi bau keringat dia," jawab Minhyuk langsung membuat Minyoung tertawa, ah benar juga sih.

Seokjun itu ternyata tipe suka meluk gitu dan gak ada malu sama sekali meluk pacarnya itu di hadapan semua orang.

Mereka akhirnya melewati lapangan basket dimana masih ada anak basket yang latihan disana.

Semuanya keren kok, Minyoung akui yang masuk basket orangnya semua good looking, tinggi juga.

"Aku baru sadar kalau kakak lebih tinggi dari kak Seokjun," ucap Minyoung yang tiba-tiba kepikiran dengan tinggi Seokjun dan Minhyuk itu.

Minhyuk tertawa, benar sih, tingginya itu 179 cm, lalu pacarnya 177cm, beda 2cm sih, lagian Seokjun itu tingginya sama seperti Hohyeon.

"Tapi tetap aja kakak akan terlihat mungil jika didekat kak Seokjun," lanjut Minyoung membuat Minhyuk memutarkan bola matanya.

Nih cewek muji apa ngejek sih, harusnya dia terbiasa dengan perkataan ketua osis sekolahnya itu.

Mereka bertiga masuk ke lift bertiga, Minyoung pasti akan lagi-lagi turun sendirian di lantainya, tapi kenapa tangan Hohyeon memencet tombol 13 coba? mereka berdua mau mengantarnya sampai kamar?

"Bukankah lebih baik kami melihatmu turun, baru kami akan lega masuk ke kamar kami?" ucap Minhyuk yang disetujui oleh Hohyeon.

Dia gak mau pacarnya itu kenapa-kenapa lagi, cukup sekali saja dia kena tusuk seperti itu.

"Padahal aku baik-baik saja."

"Kamu saat itu juga di chat berkata baik-baik saja sebelum kamu akhirnya ditusuk oleh cewek itu," balas Hohyeon membuat Minyoung akhirnya terdiam dan memeluk tubuh pacarnya itu dari samping.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang