Minyoung's Journal

24. Fact.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Karena mereka harus menunggu orang yang bermain selesai, maka dari itu mereka duduk dulu disana sambil menunggu banana boat mereka siap.

Hohyeon berada di tepi pantai sambil menemani bocah laki-laki yang sendirian disana, katanya bahaya lihat anak kecil main sendiri disana jadi dia menemani anak itu.

"Sebenarnya aku tau alasan kamu menyuruh Hohyeon di depan," ucap Seokjun tiba-tiba membuat Minyoung menoleh.

"Apa? Kakak bicara apa?"

Minyoung tentu saja akan mengalihkan pembicaraannya tapi tentu saja Seokjun tidak akan teralih.

"Jangan mencoba membicarakan hal lain Minyoung, aku tau kamu mau memeluk dia dari belakang, bukan?" balas Seokjun membuat Minyoung pura-pura tidak mengerti sama sekali dengan perkataan Seokjun.

Seokjun cuma tersenyum miring, bisa banget nih bocah mencoba menghiraukan ucapannya padahal mukanya merah banget.

"Mukamu gak bisa bohong, tebakanku benar bukan," lanjut Seokjun membuat Minyoung sebal sendiri dan segera berjalan pergi meninggalkan Seokjun.

Banana boat untuk mereka sudah siap, Hohyeon melambaikan tangannya ke anak kecil yang dia temanin tadi lagipula orang tuanya juga sudah datang.

"Oh iya, kamu kalau takut peluk aja gapapa, daripada kamu jatuh," ingat Hohyeon saat mereka mau menaiki banana boat itu.

"Ah aku mana mungkin jatuh," balas Minyoung sambil tersenyum, dia bisa melihat Seokjun yang ada di belakang Hohyeon tampak mengejeknya.

Elak terus aja kau bocah, aslinya Seokjun yakin Minyoung mau loncat-loncat saat ini.

"Kan seumpamanya, aku gak berharap kamu jatuh juga, intinya kalau ada apa-apa peluk aja gak masalah," lanjut Hohyeon membuat Minyoung mengangguk.

Mereka segera berjalan kearah banana boat tersebut, sebelumnya Minyoung menginjak dengan kuat kaki Seokjun, tuh cowok rese banget.

"Apaan sih tuh bocah, asal nginjak aja, kamu gapapakan, Seokjun?"

Seokjun yang tadi sempat meringis diinjak Minyoung cuma tersenyum ke cewek-cewek yang menanyainya itu.

"Gak kok," balas Seokjun sambil berjalan menjauh dari mereka yang kesal karena Seokjun dekat sekali dengan si bocah kaya Minyoung dan si miskin Hohyeon.

Padahal harusnya Seokjun anti sama Hohyeon, apalagi mereka bisa satu kamar yang sama, kasihan sekali Seokjun.

Seokjun yang mendengar perkataan seperti itu cuma memutarkan bola matanya sambil memperhatikan Hohyeon yang sudah naik disusul oleh Minyoung dibelakang.

Lagipula emangnya mereka yakin Hohyeon bakalan terus miskin sampai besar nanti? Dia gak yakin sih, pasti tuh cowok bakalan sukses kelihatan dari sekarang, walaupun mereka masih smp.

Ketika sudah berada di tengah pantai, mereka semuanya langsung berteriak senang ada juga yang takut, tapi Minyoung gak takut sana sekali.

Hohyeon yang berada paling depan sekali cuma merasakan air laut yang terus mengenai mukanya saat ini.

"Kesempatan tuh, peluk coba," ucap Seokjun membuat Minyoung yang mendengar greget sendiri, sibuk banget sih.

Tapi mendadak tiba-tiba tubuh Minyoung mau jatuh, tentu saja dia reflek memeluk Hohyeon dari belakang.

Mukanya memerah sekali saat ini, sialan Seokjun tadi berusaha membuatnya terjatuh.

Sampai mereka selesai bermain Minyoung tidak melepaskan pelukannya sama sekali.