78. Past.

832 218 80
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Minhyuk menatap kearah hantu di hadapannya dengan malas, untung saja dia hanya bisa melihat, gak bisa ngomong sama mereka.

Lagipula dia bisa melihat hantu juga bukan dari lahir, dia saat itu pernah kecelakaan.

Disaat kecelakaan itu kepalanya terbentur dengan keras membuat saraf di otaknya juga ikut kena dan dia hilang ingatan saat itu.

Setelah itu juga Minhyuk berada diantara hidup dan mati, dia saat itu dinyatakan mati oleh dokter selama 5 menit, namun entah apa yang terjadi dia akhirnya kembali hidup, mungkin hidupnya tidak sesingkat itu.

Itu kejadiannya sebelum dia masuk ke smp, intinya dia saat smp dianggap aneh gara-gara bisa melihat hantu dan berakhir di bully, orang kenal dengan dia, namun Minhyuk gak kenal sama mereka.

Julukan orang aneh, stress, dan banyak lainnya sudah menjadi nama panggilan yang abadi selama di sekolah itu.

Minhyuk mencoba biasa saja dan menjadi sassy, namun tetap saja semua orang mencemoohnya tidak terkecuali anak kelasnya.

Ada beberapa yang sangat-sangat menghinanya bahkan sempat melakukan hal kekerasan juga, namun dia hanya bisa diam dan tidak membalas sama sekali, berharap mereka berhenti, namun setan mana mungkin semudah itu untuk berhenti.

Berakhir saat mereka mau foto kelulusan sekelas, Minhyuk saat itu menunggu kelas mereka berfoto bersama.

Namun dia malah melihat hantu yang sangat menyeramkan membuat anak kelasnya dan anak kelas lainnya menertawakannya.

Anak kelasnya malu, lalu dia berakhir dihina, disaat itulah Minhyuk tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak membalas dendam.

Mungkin jika membunuh salah satu dari para pembully sejatinya, dia akan lebih tenang.

Saat itu dia tidak sengaja bertemu dengan salah pembullynya yang naik kereta juga sama sepertinya.

Lagipula dia sampai sore kelasnya karena ada les juga untuk ujian akhir mereka, situasi sangat ramai, Minhyuk memanfaatkan dengan baik, dia menyusup mendekat kearah pembullynya tersebut.

Salah sendiri berdiri dekat sekali dengan rel kereta, saat matanya melihat kereta akan datang sebentar lagi, Minhyuk mendorong tubuh pembullynya itu dengan kakinya ke rel kereta dan ya, hal itu terjadi.

Pembullynya itu tertabrak oleh kereta dan terpental cukup jauh dengan tubuh yang penuh dengan darah, dia puas.

Ketika semuanya panik, Minhyuk biasa saja dan malah masuk ke dalam kereta, tidak peduli kereta ini baru saja menabrak tubuh pembullynya itu.

Maunya begitu, tapi Minhyuk saat dirumah akan terdiam memikirkan hal yang dia lakukan sampai terus kepikiran dan sakit, ya begitulah, seperti saat ini, dia melakukannya langsung tanpa persiapan atau bisa juga disaat memang harus melakukannya secara terpaksa.

"Aku baik-baik saja, Minyoung, tidak perlu merasa bersalah," balas Minhyuk sambil tersenyum kearah Minyoung yang menangis karena dia terus berkata bahwa itu salahnya.

Padahal yang membunuh guru itu adalah Minhyuk dan memang gak terencana sama sekali, lagipula bagaimana tidak, gurunya mau bunuh Minyoung, dia langsung reflek mengambil pisau di dapur dan segera membuat goresan panjang di leher gurunya itu hingga darahnya muncrat kemana-mana.

"Tapi mama pasti sedang kepikiran sama apa yang mama lakukan, bukan?"

Minhyuk cuma tersenyum dan merentangkan tangannya kearah Minyoung.

"Bodoh," ucap Minhyuk saat Minyoung masuk ke dalam dekapannya itu.

Bodoh disini bukan dalam hal akademis, ok? Dia yang bodoh bukan Minyoung.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang