51. Begin.

935 221 94
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Dan, baca book beomtaeku yang baru ya, ini abo, iya abo, judulnya Yours, langsung cek aja, vote dan komennya aku tunggu.

Oh, part ini spesial Seokjun sama Minhyuk ya.

***
Seokjun cuma memperhatikan apa yang saat ini ada di hadapannya, eh gak sih, dia hanya memperhatikan handphonenya.

Dan disana ada muka mamanya yang mengajaknya video call, dia saat ini masih di asrama.

Besok pembagian raport dan dia akan pulang ke rumah, nah masalahnya itu mamanya mengajak video call ternyata malah membahas sesuatu yang aneh.

Iya, bagi dia aneh, mamanya ada di jaman apa coba berniat menjodohkan dirinya? Emangnya dia gak laku apa?

Dia itu sangat laku, buktinya dia berjalan aja ada banyak cewek yang menyapanya dengan senang, saat dia main basket, semuanya langsung bersorak keras ke dirinya.

Banyak sekali bukan? Ya walaupun memang Seokjun tidak tertarik sama mereka.

Saat bertemu dengan teman Minyoung yang bernama Seojin itu ya dia lumayan tertarik, tapi hanya sebatas itu aja, lebih menarik Minyoung.

Terakhir dia suka dengan orang ya si Minyoung, tapi masalahnya dia gak suka lagi sama tuh cewek karena Minyoung sudah jadi miliknya Hohyeon, dia marah? Enggak, dia biasa aja, artinya dia gak cocok dengan Minyoung.

"Saat mama menjemput besok, kita ketemuan sama keluarganya di restoran, dia anak sekolahmu juga, sekelasmu malah."

"Hah? Sekelasku? Siapa?" tanya Seokjun namun mamanya hanya tersenyum dan panggilan tersebut langsung terputus.

Hei, jangan bilang kalau Minyoung? Kalau itu beneran terjadi, dia bakalan kabur duluan, tentu saja dia gak akan menerima hal begituan, daripada pertemanan dia berakhir, lebih baik dia kabur beneran.

Seokjun menaruh handphonenya di nakas sambil mencoba memejamkan matanya namun susah dia gak mau tidur, dia malah melihat kertas yang ada di nakas.

Tangannya meraih kertas tersebut, oh ini kertas absen yang suka diberikan oleh wakil ketua kelasnya itu, karena dia ketua kelasnya, jadi tuh cowok suka membantunya mengambil kertas itu.

Cowok sassy, senyum aja jarang, Minhyuk lebih jelasnya, saat ngomong sama guru aja baru senyum.

Ah, ada pas sama Minyoung dia senyum, emang ya, apapun yang berhubungan sama tuh cewek, orang pasti bisa aja berubah.

Dia meletakkan kertas itu lagi sambil menerka-nerka siapa yang akan di jodohkan dengannya, diantara murid kelasnya dan itu siapa?

***
Sesuai dengan perkataan mamanya, dia beneran di jemput dari asrama untuk ke restoran yang dibicarakan oleh mamanya itu.

Dia terus menerus bertanya tapi mamanya gak mau sama sekali memberitahunya.

Katanya biar lihat aja sendiri, sok misterius sekali.

Akhirnya sampai juga di restoran, dia segera berjalan masuk diikuti oleh mamanya itu.

Dan terdiam saat melihat ada Minyoung dan mama tuh cewek disana.

Dia menoleh kearah mamanya yang tampak tersenyum, ah sial, mana mungkinkan?

"Kamu kenapa? Ayo duduk," ucap mamanya yang tampak santai, heran kenapa mamanya gak mau menyapa mama Minyoung?

Dia akhirnya duduk sambil terus berpikir semoga bukan, iya semoga bukan.

Sampai dimana akhirnya ada yang masuk lagi ke dalam restoran, sebenarnya sih ada banyak murid sekolahannya bersama orang tuanya datang kesini, namun itu bukan anak kelasnya sama sekali.

Minyoung's JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang