5

168 7 3
                                    


Ellgar telah sampai disekolah, ia memakirkan motornya.

"Haii Ellgar" ucap Flora saat Ellgar sudah turun dari motornya dan berjalan beberapa langkah untuk masuk menuju korider sekolah.

Ellgar tidak menanggapi sapaan itu dan berniat untuk pergi dari hadapan Flora.

Tapi baru saja Ellgar melangkah, Flora sudah menghadangi dirinya.

"Gue bawain ini buat lo" ucap Flora memberikan kotak bekal itu didepan Ellgar.

Ellgar melihat Flora dari bawah hingga atas, baginya tidak ada yang menarik sama sekali.

Ia tidak ingin diganggu.

Ellgar hanya menatap tajam Flora untuk memperingatinya bahwa ia tudak suka jika kehidupannya diganggu.

Ia merasa tidak nyaman karena sedari tadi banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

Ellgar hanya melewati Flora dan beralih untuk fokus berjalan menuju balkon gedung sekolah.

Ia tidak berniat untuk belajar.

Setelah tiba dibalkon, Ellgar duduk dikursi yang tersedia di pinggir balkon

Ellgar mengambil sepotong batang rokok di dalam kotak yang ia masukkan disaku celananya.

Entah mengapa ia hanya ingin menenangkan dirinya.

Belakangan ini, sepertinya Ellgar merasa bahwa dirinya terlalu kelelahan karena ia merasakan hal aneh didalam tubuhnya.

Karena bagi dirinya itu tidak terlalu penting, jadi ia biarkan.

Setelah Ellgar menghabiskan waktu selama beberapa jam di balkon, ia berencana untuk kembali ke kelas untuk menyelesaikan tugasnya sebagai pelajar.

Ia menuruni anak tangga dan berjalan di koridor kelas yang tampak sepi.

Ellgar melihat kelasnya yang tampak ribut dikarenakan mungkin guru yang mengajar sedang tidak datang, ataupun sedang jam kosong.

Ellgar memasuki kelas dan duduk ditempat duduknya, banyak pasang mata yang melihatinya mungkin dikarenakan wajahnya yang tampan.

Ellgar mengambil satu buku dari dalam tas yang ia bawa dari rumahnya dan membacanya.

Setelah selesai pulang sekolah Ellgar membersihkan dirinya dengan mandi.

Ellgar merasakan hal yang aneh dalam tubuhnya.

Ia merasakan ada benjolan dan bengkak di sekitar punggung bawah dan pinggangnya.

Ellgar membuka bajunya dan melihat kearah kaca dan yang benar saja, ternyata dugaannya benar.

"Perasaan gue ngga ada melakukan hal berat, kok bisa benjol ya?" ucap Elgar kepada dirinya sendiri.

Setelah ia ingin berniat untuk tidur, seketika Elgar merasakan nyeri disekitar punggung bawah dan pinggangnya.

Ellgar menghiraukan hal itu, dan berniat untuk tidur dikarenakan hari sudah menjalang larut malam.

Ia membaringkan tubuhnya di kasurnya itu.

Ellgar merasakan bahwa tubuhnya sensasi yang sangat aneh, tubuhnya mengeluarkan keringat yang sangat banyak.

Ellgar bangun dari tidurnya dan menurunkan suhu ruangan AC nya agar lebih dingin, mungkin saja ini hanya kebetulan dikarenakan ia terlalu kelelahan.

Ellgar segera memejamkan mata, tapi pintu terbuka dan menampakkan Bik Ina yang mmebawa nampan yang berisi makanan dan minuman.

Sesegera mungkin Ellgar bangun dari tidurnya lagi untuk memakan makanan yang Bik Ina buat.

ELLGAR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang